BeritaKaltim.Co

Irianto Lambrie Bergabung Jadi Ketua Harian Tim Pemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji

BERITAKALTIM.CO – Rapat konsolidasi pemenangan dan pembentukan koordinator wilayah untuk kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud-Seno Aji, digelar di kantor DPD Partai Gerindra di Jalan Kadrie Oening, Samarinda, Selasa (10/9/2024).

Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam menguatkan barisan tim pemenangan di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Rapat tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Irianto Lambrie yang terpilih sebagai Ketua Harian Tim Pemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji. Irianto berada satu tingkat di bawah Hasanuddin Mas’ud, Ketua Tim Pemenangan, yang sebelumnya ditetapkan melalui surat keputusan pembentukan tim pada 30 Agustus 2024.

Irianto Lambrie pernah menjadi Gubernur Kalimantan Utara (2016-2021). Sebelumnya dia juga seorang birokrat dengan jabatan tertinggi sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim.

Di tengah dinamika politik jelang Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim), isu “putra daerah” kembali menjadi perbincangan hangat. Banyak pihak mempertanyakan siapa yang pantas disebut sebagai “putra daerah” dan apakah hal tersebut masih relevan untuk dijadikan patokan dalam memilih pemimpin.

Rudy Mas’ud, bakal calon Gubernur Kaltim, menegaskan bahwa isu ini sudah tidak lagi relevan, terutama setelah status Kalimantan Timur berubah menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Isu putra daerah ini tidak ada relevansinya lagi di era sekarang. Kita sudah menjadi IKN, dan yang lebih penting adalah kapasitas serta visi misi untuk membangun daerah,” ujarnya.

Rudy yang lahir di Balikpapan, Kaltim, pada tahun 1981, juga mempertanyakan standar yang digunakan untuk menilai seseorang sebagai “putra daerah”.

“Karena putra daerah masih ambigu, apa barometernya putra daerah itu? Apakah wajib putra daerah itu suku asli Kaltim? ataukah lahir di Kaltim? ataukah berpuluh tahun hidup di Kaltim?” tanyanya.

Ia menegaskan bahwa yang seharusnya menjadi fokus adalah bagaimana calon pemimpin dapat menyelesaikan persoalan nyata yang dihadapi masyarakat Kaltim, seperti pengangguran, kemiskinan, peningkatan sumber daya manusia, penciptaan lapangan pekerjaan, serta pembangunan ekonomi kreatif berbasis UMKM dan infrastruktur digital.

“Kita berbicara soal bagaimana pengangguran, kemiskinan, meningkat sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, ekonomi kreatif berbasis UMKM dan begitu pula soal infrastruktur dan era digitalisasi mendatang,” katanya.

Sementara itu, Irianto Lambrie yang juga Mantan Gubernur Kalimantan Utara, menyampaikan pandangannya tentang isu “putra daerah” yang dinilainya tidak relevan. Menurutnya, semua calon dengan latar belakang apapun berhak memimpin suatu daerah sesuai kapasitasnya.

Ia mengingatkan bahwa sebelum era reformasi, kepala daerah yang menjabat banyak yang bukan merupakan putra asli daerah tempat mereka memimpin.

“Putra daerah ini bukan isu baru, ketika saya menjadi Ketua KNPI pada 1991-1994, terutama diskursus soal politik, apapun tentang putra daerah ini dianggap sudah selesai,” ungkap Irianto.

Lebih lanjut, Irianto menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan yang mendasar dalam berbudaya, sehingga ketika sosok pemimpinnya bukan berasal dari etnis atau suku yang sama sering kali menjadi perdebatan.

“Jadi mohon jangan ada pihak yang menggaungkan isu putra daerah. Isu ini nanti yang akhirnya akan merugikan dan memecah belah kita,” ujarnya.

Kedua tokoh ini sepakat bahwa yang terpenting saat ini adalah bagaimana membangun Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih baik.

Rapat konsolidasi ini diharapkan dapat memperkuat strategi dan sinergi tim pemenangan Rudy Mas’ud-Seno Aji di Kalimantan Timur, dengan fokus pada program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, daripada terjebak pada isu-isu yang tidak produktif. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Comments are closed.