BeritaKaltim.Co

Haru Biru Mewarnai Pergantian Jabatan Makmur Marbun Sebagai Pj Bupati PPU Digantikan Zainal Arifin

BERITAKALTIM.CO – Penajam Paser Utara (PPU) memasuki babak baru dengan dilantiknya Muhammad Zainal Arifin sebagai Penjabat (Pj) Bupati yang baru. Dengan demikian, masa jabatan Makmur Marbun sebagai Pj Bupati PPU selama satu tahun telah resmi berakhir.

Di balik berakhirnya masa jabatan itu, Makmur dikenang meninggalkan jejak signifikan berupa berbagai inovasi dan penghargaan yang berhasil diraih selama kepemimpinannya. Bahkan suasana haru biru mewarnai pelepasannya.

Saat ditemui pada acara pelantikan Pj Bupati yang baru, Makmur Marbun menegaskan bahwa banyak pencapaian telah diraih selama ia menjabat.

“Selama setahun, kami sudah mengerjakan banyak hal dan meraih 25 penghargaan. Itu semua berkat kolaborasi dengan seluruh perangkat daerah,” ujar Makmur, Kamis (19/92024).

Meski demikian, ia mengakui bahwa masih banyak tugas besar yang perlu dilanjutkan, terutama dalam menyelaraskan Kabupaten PPU sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN).

Makmur juga menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi oleh Kabupaten PPU, seperti pembangunan sumber daya manusia (SDM), konektivitas infrastruktur, serta sinergi antara PPU dan IKN.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilanjutkan, baik dari aspek fisik maupun sosial. Kami telah membangun pondasi, dan saya berharap pejabat baru bisa melanjutkan apa yang sudah dimulai,” tambahnya.

Salah satu hal yang membuat Makmur merasa berhasil adalah perubahan budaya kerja di pemerintahan PPU. Berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ia mengaku sudah paham betul mengenai regulasi pemerintahan daerah sehingga tidak sulit untuk beradaptasi.

“Kini, budaya melayani sudah tumbuh di PPU. Jika dulu pegawai mulai bekerja pukul 09.00, sekarang pukul 07.30 mereka sudah di kantor,” ungkapnya.

Peningkatan disiplin, transparansi, dan responsifitas menjadi perubahan signifikan yang dirasakan selama masa kepemimpinan Makmur.

Makmur juga menyampaikan harapannya kepada pejabat baru agar prestasi yang telah diraih dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

“Membangun PPU sebagai penyangga IKN tidak mudah, banyak hal yang masih harus dikerjakan, terutama di aspek sosial dan program-program nasional yang perlu sinergi dengan IKN,” kata Makmur.

Kepergian Makmur dari PPU meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat. Ia bercerita tentang bagaimana interaksinya dengan warga PPU setiap pagi pukul 04.00 atau 05.00 telah membangun hubungan emosional yang kuat.

“Banyak yang menangis saat saya akan meninggalkan mereka, mungkin karena saya selalu merespon langsung persoalan mereka. UMKM juga mengalami lonjakan besar, banyak yang sekarang sudah punya rumah dan mobil berkat akses dan pelatihan yang kami berikan,” tuturnya dengan nada haru.

Tak hanya masyarakat, Makmur juga memiliki kenangan khusus dengan Rusa Sambar yang ada di Pemkot PPU. Ia menyebut bahwa sekarang sudah ada 14 ekor Rusa yang hidup di sana, dan ia merasa memiliki ikatan emosional dengan hewan-hewan tersebut.

“Meninggalkan mereka terasa sangat berat, tetapi waktu yang menentukan semuanya,” ujarnya.

Setelah masa jabatannya berakhir, Makmur Marbun akan kembali ke Kemendagri dan bersiap untuk memasuki masa pensiun per 1 Oktober mendatang. Warisan inovasi dan perubahan yang ia tinggalkan di PPU diharapkan dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh Pj Bupati yang baru, Muhammad Zainal Arifin.

Dengan berbagai pencapaian yang telah diraih selama setahun, Makmur Marbun telah meninggalkan jejak yang sulit dilupakan oleh masyarakat dan pemerintahan PPU. #

Reporter: Yani | Editor: Wong

Comments are closed.