BERITAKALTIM.CO – Sorotan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini tertuju pada isu pemotongan anggaran Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT), program beasiswa yang telah lama menjadi andalan bagi pelajar dan mahasiswa di provinsi ini. Pemangkasan anggaran ini memicu kekhawatiran di kalangan penerima beasiswa, yang khawatir hak mereka akan terpangkas seiring penurunan jumlah alokasi anggaran.
Irhamsyah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kalimantan Timur, memberikan penjelasan mengenai latar belakang terjadinya pemangkasan tersebut.
Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa pemberian beasiswa melalui mekanisme yang sudah diatur, seperti aplikasi pendaftaran dan proses verifikasi oleh tim beasiswa, akan tetap berjalan. Namun, menurutnya, penurunan anggaran APBD Kaltim pada tahun 2024 menjadi faktor utama yang menyebabkan pemangkasan anggaran beasiswa.
“Tahun 2023, APBD kita cukup tinggi, namun tahun ini anggarannya turun. Kalau dulu APBD mencapai Rp27 triliun, sekarang hanya Rp22,19 triliun. Jadi, pengurangan ini berdampak pada berbagai alokasi anggaran, termasuk beasiswa,” ungkapnya saat ditemui oleh beritakaltim di ruangannya, Kamis (19/9/2024).
Ia menambahkan bahwa keluhan masyarakat terkait pemotongan anggaran adalah hal yang wajar.
“Keluhan pasti ada, apalagi ketika anggaran turun, namun kita tetap berusaha menyesuaikan dengan keadaan,” tambahnya.
Dalam perubahan anggaran terbaru, pemerintah berusaha menambah alokasi untuk beasiswa dengan tambahan sekitar Rp20 miliar. Namun, meskipun telah terjadi peningkatan alokasi, Irhamsyah mengakui bahwa masih ada keterbatasan dalam memenuhi ekspektasi sebelumnya.
“Saya tidak tahu secara rinci mengapa angka tersebut tidak sesuai, tapi saya harap dengan penambahan ini, kita bisa tetap mengakomodasi kawan-kawan yang lolos beasiswa, baik untuk kategori stimulan maupun tuntas,” tuturnya.
Irhamsyah juga mengakui bahwa ia belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait detail anggaran secara keseluruhan, mengingat posisinya sebagai Plt. Kadisdik yang baru menjabat selama kurang dari sebulan.
“Saya belum bisa banyak bicara tentang diknas karena belum genap sebulan sehingga belum bisa memberikan informasi yang lengkap,” pungkasnya. #
Reporter: Yani | Editor: Wong
Comments are closed.