BERITAKALTIM.CO – PT Pupuk Kaltim terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan daerah melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang efektif dan akuntabel.
Dalam rangka mengoptimalkan kontribusi BUMD, workshop bertajuk “Penguatan Tata Kelola BUMD, BLUD, dan BUMDES untuk Kontribusi Optimal Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur” diselenggarakan di Aula Odah Etam, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, pada Selasa (8/10/2024).
Lisa Handayani, Vice President of Corporate Governance and Risk Management (CGRM) di PT Pupuk Kaltim, yang menjadi narasumber utama dalam pemaparannya, Lisa menjelaskan pentingnya efektivitas pengelolaan BUMD, BLUD, dan BUMDES dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sektor kesehatan di provinsi ini.
“Pupuk Kaltim adalah perusahaan kelas dunia yang berfokus pada produksi pupuk seperti Urea, Ammonia, dan NPK. Kami bangga menjadi produsen pupuk terbesar terintegrasi dalam satu lokasi di Asia Tenggara,” ungkap Lisa.
Dia juga menjelaskan bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif dan kompetitif untuk agribisnis serta semical dengan visi menjadi perusahaan kelas dunia.
Pupuk Kaltim beroperasi sebagai anak perusahaan dari Pupuk Indonesia Holding Company, dengan 99,99% kepemilikan saham di tangan Pupuk Indonesia. Dalam struktur organisasi, Pupuk Kaltim menerapkan sistem tata kelola dua lapis, terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris berfungsi sebagai pengawas, sedangkan Direksi menjalankan fungsi eksekutif perusahaan.
Dalam pemaparan tersebut, Lisa juga memaparkan market share Pupuk Kaltim yang menunjukkan dominasi perusahaan dalam pemasaran amonia dan urea, baik di pasar domestik maupun ekspor.
“Kami mendukung 32% dari total pemasaran amonia ekspor dan 85% untuk urea ekspor,” jelasnya.
Selain itu, Pupuk Kaltim memiliki 13 pabrik dan berbagai fasilitas penunjang seperti penyimpanan amonia dan urea, laboratorium, serta unit fabrikasi yang mendukung operasional perusahaan.
Lisa menambahkan, penerapan prinsip Governance, Risk, and Compliance (GRC) telah menjadi bagian integral dari operasional Pupuk Kaltim.
“Kami mengimplementasikan model tiga lini dalam manajemen risiko yang memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif mengidentifikasi dan melaporkan risiko, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,” jelasnya.
Dalam workshop ini, para peserta juga diberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi dalam proses bisnis serta strategi yang diterapkan untuk mencapai hasil yang optimal.
“Keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari laba, tetapi juga dari kontribusi yang diberikan kepada masyarakat dan lingkungan.” Pungkasnya.
Dengan komitmen yang kuat terhadap tata kelola yang baik dan transparansi, Pupuk Kaltim bertekad untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur. Kegiatan seperti workshop ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi antara BUMD, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. #
Reporter: Yani | Editor: Wong
Comments are closed.