BeritaKaltim.Co

Aksi Damai Forum Jamiyyatussadah Samarinda Menuntut Klarifikasi Calon Gubernur Isran Noor atas Pernyataan Kontroversial

BERITAKALTIM.CO – Ketua Forum Jamiyyatussadah Samarinda, Sayid Noviar Ibrahim bin Husein Al Qadrie, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka terhadap pernyataan Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023, Isran Noor, yang dianggap telah melukai hati para Habaib.

Sayid Noviar menegaskan bahwa ucapan Isran Noor menyinggung komunitas mereka dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hal ini ia ungkapkan dalam aksi damai yang dilakukan di lapangan parkir Komplek Stadion Gelora Kadrie Oening, Sempaja Samarinda, Jumat (11/10/2024),

Aksi tersebut merupakan respon langsung atas pernyataan kontroversial yang disampaikan Isran Noor dalam acara pengambilan nomor urut di Kantor KPU pada 23 September 2024.

Saat itu, Isran Noor secara spontan menyebut dirinya sebagai “Habib yang diartikan sebagai Hantu Bebinian,” sebuah ungkapan yang dianggap tidak pantas oleh komunitas Habaib.

Menurut Sayid Noviar, istilah ini membawa konotasi negatif dan tidak sesuai dengan makna sakral gelar “Habib” yang selama ini dihormati.

“Kami sebagai masyarakat Samarinda berharap kita cerdas dalam memilih pemimpin dan tidak mau dipimpin oleh ‘hantu bebinian’ atau pemerintahan ‘hantu’,” ujar Sayid Noviar dengan nada tegas.

Lebih lanjut, Sayid Noviar menjelaskan bahwa kata “Habib” memiliki makna yang mendalam, yakni gelar suci yang pertama kali disandang oleh Nabi Muhammad SAW, yang disebut oleh Allah sebagai “Habibullah” dan “Habibul Musthofa.”

Oleh karena itu, sangat disayangkan bahwa Isran Noor, yang bukan keturunan langsung Nabi, mengucapkan kata-kata yang dianggap menyakiti perasaan komunitas Habaib.

“Kami tidak ridho dan tersinggung berat. Kami tidak akan berhenti menyuarakan penolakan terhadap pernyataan beliau karena telah menyinggung perasaan kami.”

Menurut Sayid, istilah “hantu bebinian” yang digunakan Isran Noor sarat dengan konotasi negatif yang mengarah pada pelaku maksiat, sehingga sangat tidak pantas jika dikaitkan dengan sosok Habib, yang mengajarkan kebaikan dan keteladanan kepada umat.

Forum Jamiyyatussadah menegaskan bahwa mereka akan terus menggelar aksi damai serupa hingga calon Gubernur Isran Noor menyadari dampak dari ucapannya.

“Kami akan terus mengadakan aksi-aksi seperti ini agar beliau tahu bahwa tindakannya melukai kami dan tidak boleh diulangi,” tambah Sayid Noviar.

Meskipun mereka tidak secara eksplisit meminta Isran Noor untuk meminta maaf, namun pihak Forum membuka ruang bagi Isran Noor untuk memberikan klarifikasi atas ucapannya.

“Kami tidak menyuruhnya untuk meminta maaf sekarang, tapi jika dia ingin membuat klarifikasi, silakan saja,” kata Sayid.

Selain pernyataan dari Sayid Noviar, aksi tersebut juga dihadiri oleh berbagai kelompok pendukung Habib, termasuk perwakilan dari kelompok Muhibbin.

Muhammad Subhan, perwakilan dari Muhibbin, menyuarakan kekecewaannya yang serupa terhadap ucapan Isran Noor.

“Kami dari Muhibbin, pencinta Habib, ulama, dan guru-guru, sangat kecewa mendengar perkataan tersebut. Kami sangat menghormati Pak Isran, tapi kami berharap ke depan tidak ada lagi ucapan bercanda atau komedi yang tidak pantas di tempat umum,” tegas Muhammad Subhan.

Peserta aksi damai menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antar-masyarakat Samarinda dengan menghindari pernyataan yang berpotensi memecah belah. Mereka berharap agar suasana kebersamaan tetap terjaga dan tidak ada lagi ucapan yang tidak pantas di ruang publik, terutama dari figur publik yang memegang jabatan penting.

“Harapan kami, ke depan tidak ada lagi ucapan-ucapan yang tidak pantas di tempat umum atau lembaga resmi. Mari kita jaga kebersamaan agar tidak terjadi keributan di kalangan kita,” pungkasnya.

Aksi ini berjalan dengan damai dan tertib, menunjukkan sikap kritis namun tetap mengutamakan dialog serta harapan akan klarifikasi dari Gubernur Isran Noor.

Meski situasi ini menimbulkan ketegangan, komunitas Habaib dan Muhibbin menekankan pentingnya menyelesaikan permasalahan ini dengan cara yang bermartabat dan tanpa kekerasan.

Hingga saat ini, pihak Calon Gubernur Isran Noor belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan klarifikasi tersebut. Masyarakat luas kini menunggu perkembangan lebih lanjut, berharap bahwa isu ini dapat diselesaikan dengan baik demi menjaga persatuan di Kalimantan Timur. #

Reporter: Yani | Editor: Wong | AD

Comments are closed.