BERITAKALTIM.CO – Dinas Sosial Balikpapan menggelar bimbingan sosial kepada keluarga PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) lainnya dan Tim Satgas kecamatan sistem ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) terintegrasi. Dengan mengusung tema ” Keluarga dan pendamping adalah kunci pemulihan bagi ODGJ “.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan Edy Gunawan. Dan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Yayasan Keluarga Kita Provinsi Kaltim cabang Kota Balikpapan, dr Nurulita, Psikiater dari RSJD Atma Husada Samarinda. dan unsur Kecamatan Balikpapan Kota yang diwakili Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Lingkungan Hidup, babinsa serta bhabinkamtibmas, kelurahan se Kecamatan Balikpapan Kota, Satpol PP, PSM, TKSK, dan RT, serta 14 keluarga PMKS.
Hal ini sebagai bentuk optimisme Dinas Sosial Balikpapan membangun sinergi kekompakkan dalam menangani permasalahan sosial ditengah masyarakat yang semakin kerap terjadi.
Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan Edy Gunawan menyampaikan program tersebut rutin dilakukan bagi keluarga yang memiliki gangguan kesehatan disabilitas mental yang angkanya lumayan tinggi di Kota Balikpapan.
“Adanya ledakan penduduk tidak dipungkiri akan timbul permasalahan sosial lainnya, seperti depresi yang biasanya terindikasi menjadi ODGJ baru,”jelasnya.seusai bimbingan di Hotel Pacifik Balikpapan, Senin (17/10/2024).
Adanya program rutin ini, Edy katakan Dinsos tidak dapat menanganinya sendiri pasti ada keterlibatan mitra dilapangan karena program Si-Potter ini terintegrasi antar wilayah di Kota Balikpapan.
Untuk saat ini Edy menginginkan adanya penambahan fasilitas shelter penampungan sementara, yang saat ini jumlahnya masih 5 di Posko Tagana Dinsos. Dan itu tidak mencukupi karena banyaknya daftar tunggu, serta kondisinya yang tidak layak.
“Kami ingin ada tempat yang refresentatif yang dikelola secara profesional. Didalamnya tersedia tenaga medis, dokter, perawat hingga tenaga pengamanan. Paling tidak mengurangi tingkat kambuhnya pasien yang dirawat,”jelasnya.
Edy mengimbau bagi keluarga yang punya masalah mental untuk tetap sabar. Dan memgikuti bimbingan tersebut agar mengetahui teknisnya menangani dirumah.
“Pemerintah hanya memfasilitasi tempat, diobati dan bisa dikembalikan lagi pada keluarganya. Mudahan ini memberi wawasan untuk menghadapi korban, mereka tidak sendiri dan pemerintah ada untuk mereka,”pungkas Edy. #
Reporter: Thina | Editor: Wong | ADV Diskominfo Balikpapan
Comments are closed.