BERITAKALTIM.CO – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan mencatat capaian realisasi investasi kota Balikpapan hingga triwulan ketiga 2024 investasi di Kota Balikpapan sudah mencapai Rp16 triliun dari target Rp20 triliun tahun.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan, Hasbullah Helmi, kepada awak media, Senin (17/10/2024).
Hasbullah Helmi menyampaikan capaian realisasi investasi kota Balikpapan di tahun 2023 yakni sebesar Rp. 24,125 Triliun, melebihi target dari Pemerintah Kota Balikpapan sebesar Rp. 3,53 Triliun atau 683,44 persen.
Capaian ini juga melebihi target Nasional (BKPM/Kemeninvest) yang diturunkan oleh DPMPTSP Provinsi Kaltim sebesar Rp. 17,25 Triliun atau 139,8 persen.
Capaian tinggi itu berhasil diungkit pada Triwulan IV (Oktober s/d Desember) Tahun 2023 yang mencatatkan realisasi investasi mencapai angka Rp. 9,608 Triliun.
Dengan rincian terdiri dari 985 proyek PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dengan nilai investasi Rp. 7,631 Triliun dan 197 proyek PMA (Penanaman Modal Asing) dengan nilai investasi Rp. 1,977 Triliun.
“Tahun 2023, kita ditarget 18 triliun dari Provinsi, tercapai 24 triliun, kalau berdasarkan renstra cuma Rp3,8 triliun, jadi hampir 600 persen bilang Pak Wali Kota tadi,” ucap Helmi panggilan akrabnya.
Helmi sebut, salah satu faktor yang mendukung kenaikan investasi itu adalah dengan adanya pemindahan ibukota negara ke wilayah Kalimantan Timur karena keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Investasi banyak di Balikpapan, salah satu faktornya IKN,” tegasnya.
Menurut Helmi, ada beberapa bidang usaha yang menyumbang investasi diantaranya, transportasi, perumahan hingga kuliner.
““Dari sejumlah sektor yang paling banyak diminati adalah dari sektor transportasi dan perumahan, yang selanjutnya adalah sektor kuliner atau rumah makan,” katanya.
Peningkatan investasi di sektor properti ini juga didorong dari dampak pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur yang menjadikan kota Balikpapan sebagai Kota penyangga.
Hal ini tentunya mendorong peningkatan kebutuhan perumahan di kota Balikpapan dari peningkatan jumlah pendatang yang ada.
Dari laporan yang diterima jumlah penduduk yang tercatat di dinas catatan Sipil itu mencapai 740.000 jiwa. Namun jumlah tersebut diperkirakan masih jauh lebih tinggi lagi.
Dan hal utama dalam investasi yakni pelayanan publik. Untuk itu, pihaknya terus berupaya terus melakukan terobosan melalui digitalisasi hingga kemudahan investasi
“Konsepnya kita selalu meningkatkan pelayanan, gimana meningkatkan pelayanannya,” jelasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah membuka Mall Pelayanan Publik untuk mempercepat berbagai perizinan maupun administrasi.
Tingginya jumlah kunjungan yang hampir 2300 pengujung menandakan pelayanan yang diberikan cukup baik. Karena tersosialisasi dengan baik segala bentuk pelayanan.
Untuk itulah Pemkot Balikpapan terus berinovasi untuk mempermudah pelayanan diantaranya melalui digitalisasi. Sehingga masyarakat tak perlu lagi harus ke Mall Pelayanan Publik. #
Reporter: Thina | Editor: Wong | Adv Diskominfo Balikpapan
Comments are closed.