BERITAKALTIM.CO – Warga Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, geger. Anak sungai di tempat mereka yang biasanya mengaliri air tiba-tiba tersumbat. Faktor penyebabnya yang membuat masyarakat terheran-heran, karena dari pandangan mata terlihat pergerakan tanah terangkat dari dasar anak sungai.
Menurut pengakuan Rumansi, Ketua RT. 25 Kelurahan Loa Bakung, kejadian fenomena alam itu terjadi sekitar jam 19:00 WITA, Senin , (21/10/2024) malam. Tidak ada tanah longsor atau abrasi. Kejadian yang disaksikan warga, tanah terangkat dan berdampak bukan cuma menutup aliran anak sungai, tapi pada dua buah rumah warga mengalami kerusakan.
Dua rumah yang mengalami kerusakan itu terdiri dari 1 buah rumah tunggal dan 1 rumah bangsalan 2 pintu.
“Kami tidak tahu persis apa penyebab tanah naik tersebut. Yang jelas tanah naik menutupi sungai dan mengenai rumah warga,” ucap Rumansi.
Ia juga mengatakan setelah kejadian sudah ada petugas dari kepolisian, BMKG kota Samarinda dan pemerintah Kelurahan Loa Bakung.
Dari hasil pengamatan petugas yang turun langsung melihat kejadian tersebut, akhirnya memasang policeline untuk menghindari meluasnya dampak yang ditimbulkan. Petugas juga mengevakuasi warga yang rumahnya terkena pergeseran tanah yang menutupi aliran sungai tersebut.
“Warga yang rumahnya terdampak sejak tadi malam sudah dievakuasi dan petugas memasang policeline dengan radius 50 meter,” terang ketua RT. 25.
Menurut Surinsyah warga yang tinggal dekat kejadian, tanah bergerak cepat tidak sampai satu jam sudah menutupi aliran sungai.
“Saya mendengar warga ribut-ribut dan keluar untuk melihat, ternyata tanah dekat jambatan depan rumah saya tanahnya naik bergerak keatas. Kurang lebih satujam sudah menutup aliran sungai,” ujar Surinsyah.
Selain kerusakan rumah warga dampak yang ditimbulkan, juga naiknya air menyebabkan banjir menggenangi sekitar halaman rumah warga.
Kini di tempat kejadian tersebut menjadi tontonan warga yang melintas di jambatan Lembang, namun sudah terlihat petugas kepolisian yang mengatur agar tidak terjadi kemacetan.#
Reporter: Fathur | Editor: Wong
Comments are closed.