BERITAKALTIM.CO – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Prof. Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si., kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur. Pada Sabtu (26/10/2024) malam, Akmal Malik memimpin rapat monitoring tata kelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) secara hybrid.
Pertemuan penting ini dihadiri oleh jajaran Direksi RSUD AWS, Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, serta Dewan Pengawas rumah sakit tersebut.
Rapat ini digelar sebagai tindak lanjut atas banyaknya keluhan masyarakat terkait menurunnya kualitas pelayanan di RSUD AWS, padahal menjadi satu-satunya rumah sakit tipe A di Kalimantan Timur yang diandalkan untuk pelayanan medis spesialis.
Dalam beberapa bulan terakhir, keluhan mengenai waktu tunggu yang lama, kekurangan tenaga medis, dan buruknya manajemen rujukan menjadi sorotan tajam dari publik.
Dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr. Jaya, memaparkan kondisi terkini pelayanan kesehatan di RSUD AWS.
Ia mengakui adanya sejumlah tantangan, terutama terkait dengan terbatasnya tenaga medis, khususnya dokter spesialis di Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta belum optimalnya pemanfaatan sistem rujukan berbasis aplikasi, SISRUTE.
Pj Gubernur Akmal Malik, dalam sesi utama rapat, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD AWS Syahranie.
Ia meminta penjelasan langsung dari pihak-pihak terkait atas berbagai keluhan masyarakat yang diterima, termasuk kritik mengenai keterbatasan pelayanan di IGD, kurangnya kapasitas tenaga medis, dan belum optimalnya fasilitas untuk pasien dengan penyakit berat.
“Kita ingin memberikan pelayanan kesehatan yang humanis dan terbaik untuk masyarakat Kalimantan Timur. Saya minta kepada semua pihak, baik Direksi RSUD AWS, BPJS, dan Dinas Kesehatan, untuk segera mencari solusi konkret. Rumah sakit ini adalah kebanggaan kita, dan kita tidak boleh main-main dalam hal pelayanan,” tegas Akmal Malik.
Beberapa isu utama yang mengemuka selama rapat di antaranya adalah masalah keterbatasan dokter spesialis, tingginya jumlah pasien yang memerlukan perawatan khusus, seperti kemoterapi, penyakit tumbuh kembang, dan operasi besar.
Tantangan lainnya adalah kebijakan rumah sakit yang tidak menolak calon pasien, meski dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Kebijakan ini, meski penting untuk memastikan akses layanan bagi semua warga, telah menyebabkan penumpukan pasien dan menurunnya kualitas pelayanan.
Tidak hanya itu, sistem rujukan pasien yang saat ini berjalan pun masih memerlukan perbaikan signifikan. Pemanfaatan aplikasi SISRUTE oleh masyarakat dinilai belum maksimal, sehingga banyak pasien rujukan yang belum tertangani dengan baik.
Hal ini menambah beban bagi RSUD AWS yang harus melayani pasien dari berbagai daerah di Kalimantan Timur.
Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, Pj Gubernur Akmal Malik dan seluruh peserta rapat sepakat untuk melakukan konsolidasi lebih lanjut. Mereka juga merencanakan rapat tematik dengan pendekatan studi kasus dalam waktu dekat guna mencari solusi yang lebih terarah.
Akmal Malik menegaskan bahwa solusi yang dihasilkan harus nyata dan segera diimplementasikan agar pelayanan di RSUD AWS bisa kembali optimal.
“Kita perlu solusi yang cepat, terukur, dan menyeluruh. Jangan sampai masyarakat kecewa lagi karena pelayanan yang kurang memadai. RSUD AWS harus jadi rumah sakit yang benar-benar menjadi andalan, bukan sekadar nama besar,” tambah Akmal Malik.
Langkah ini diharapkan menjadi awal yang signifikan dalam perbaikan pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur, khususnya di RSUD AWS Syahranie.
Ke depannya, diharapkan masyarakat Kalimantan Timur dapat merasakan pelayanan kesehatan yang layak, cepat, dan berkualitas, sesuai dengan harapan mereka.
Banyak masyarakat yang menaruh harapan besar pada perbaikan ini. RSUD AWS Syahranie tidak hanya menjadi tempat pengobatan bagi warga Samarinda, tetapi juga bagi pasien dari seluruh pelosok Kalimantan Timur.
Oleh karena itu, langkah yang diambil Pj Gubernur Akmal Malik sangat dinantikan oleh publik. Peningkatan kualitas pelayanan di RSUD ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan sistem kesehatan di provinsi ini.
Dengan adanya tindak lanjut dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan RSUD AWS Syahranie akan kembali menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan terbaik, sesuai standar rumah sakit tipe A, dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur yang terus berkembang. #
Reporter : Yani | Editor : Wong | ADV Diskominfo Kaltim
Comments are closed.