BERITAKALTIM.CO – Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa-desa, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kalimantan Timur (Kaltim), yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemerintah dan Pembangunan Manusia Bappeda Kaltim, Mispoyo, menjadi pemateri dalam pelatihan penting yang berfokus pada perencanaan pembangunan desa serta pengelolaan keuangan.
Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari enam kabupaten di Kaltim, kecuali Kabupaten Mahakam Ulu.
Pelatihan tersebut dirancang untuk membekali para peserta dengan keterampilan perencanaan pembangunan desa dan pengelolaan anggaran yang efektif.
“Kami berharap teman-teman dari DPMPD dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa di masing-masing kabupaten akan menjadi pelatih di daerahnya. Mereka nantinya akan melatih perangkat desa di 841 desa di Kaltim melalui metode Learning Management System (LMS) yang lebih efisien,” terang Mispoyo saat di temui di puri senyiur, Senin (4/11/2024).
Metode LMS dipilih karena dapat mengurangi biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk pelatihan tatap muka secara langsung. Pelatihan daring ini memungkinkan para peserta untuk belajar dari jarak jauh hanya dengan memanfaatkan internet dan perangkat seperti komputer atau ponsel.
“Pelatihan berbasis LMS ini jauh lebih hemat biaya, karena kita hanya perlu menyediakan akses internet. Dengan demikian, pelatihan dapat diikuti oleh perangkat desa tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar,” jelas Mispoyo.
Terkait kesiapan infrastruktur digital di desa-desa, Mispoyo menegaskan bahwa pelatihan ini akan difokuskan pada desa yang telah memiliki akses internet.
“Kami akan bertahap dalam mengadakan pelatihan ini. Fokus awal adalah desa-desa yang sudah memiliki akses internet, terutama di enam kabupaten yang sudah kami pilih. Sementara Mahakam Ulu, yang belum memiliki jaringan internet yang memadai, akan diprioritaskan di masa mendatang,” terangnya.
Pelatihan ini dibagi menjadi dua kelas utama, yakni kelas perencanaan pembangunan desa dan kelas pengelolaan keuangan. Masing-masing kelas diikuti oleh 20 orang peserta agar proses belajar lebih fokus dan efektif.
“Pelatihan ini penting karena peserta yang hadir akan menjadi trainer di wilayah masing-masing. Jumlah peserta yang lebih sedikit per kelas membuat materi lebih mudah diserap,” tambahnya.
Mispoyo juga menekankan bahwa peningkatan SDM di desa merupakan bagian dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim yang saat ini berada di peringkat keempat nasional.
“Tujuannya adalah agar SDM di desa memiliki kemampuan setara dengan SDM di kota. Kami ingin memastikan tidak ada perbedaan antara desa dan kota dalam hal kualitas SDM,” katanya.
Pelatihan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang lebih baik di Kaltim, dengan harapan bahwa perencanaan yang baik akan menghasilkan pelaksanaan yang baik pula.
“Dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat, kami berharap tidak ada masalah saat dilakukan pemeriksaan di kemudian hari,” pungkasnya. #
Reporter : Yani | Editor : Wong | Adv Diskominfo
Comments are closed.