BeritaKaltim.Co

Rakorda Revolusi Mental di Kaltim, Menyelaraskan Gerakan Nasional untuk Peningkatan Kualitas Bangsa

BERITAKALTIM.CO – Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakor) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mengkoordinasikan pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), yang menjadi bagian penting dari Instruksi Presiden No. 12 Tahun 2016 tentang GNRM di hotel Mercure Samarinda, Rabu (6/11/2024).

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Ahmad Saufi. Dalam sambutannya melalui zoom meeting menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk memastikan keberhasilan implementasi lima program prioritas GNRM, yakni Gerakan Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Bersatu.

“Kami ingin menginventarisasi praktik baik dari kelima program GNRM yang telah berjalan di daerah, menyaring informasi mengenai capaian aksi nyata, serta memetakan jejaring agen perubahan yang sudah ada. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat pencapaian target Revolusi Mental di daerah,” ujar Ahmad Saufi.

Dalam forum tersebut, Ahmad Saufi juga menjelaskan bahwa meskipun konsep GNRM telah komprehensif, tantangan dalam implementasi di daerah tetap ada. Melalui rapat koordinasi ini, langkah-langkah praktis dan strategis akan digali, sehingga implementasi GNRM dapat diterjemahkan secara nyata di masyarakat.

“Konsep gotong royong dan etos kerja, yang menjadi inti dari GNRM, perlu ditanamkan lebih dalam lagi, terutama kepada generasi muda,” tambahnya.

Rakor ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari kementerian dan lembaga pusat, seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta perwakilan dari Badan Kesbangpol dan Bappeda di Kaltim. Semua pihak sepakat untuk meningkatkan koordinasi agar pelaksanaan GNRM lebih efektif.

Menurut Ahmad, aksi nyata yang dilakukan di Kaltim, seperti program Indonesia Bersih, telah mendorong masyarakat untuk secara mandiri berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

“Gerakan ini bukan sekadar program pemerintah, tetapi inisiatif masyarakat yang muncul dari kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya.

Dalam evaluasi yang dipaparkan, Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) di Kaltim pada tahun 2023 mencapai 81,69 poin, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal ini mencerminkan keberhasilan implementasi lima program GNRM di provinsi tersebut.

Meski demikian, masih ada tantangan di beberapa daerah yang belum membentuk gugus tugas daerah, yang menjadi motor penggerak pelaksanaan GNRM.

“Kaltim sudah membentuk gugus tugas di seluruh kabupaten/kota, namun masih ada tiga provinsi dan beberapa kabupaten di luar Kaltim yang belum. Kita harus bersama-sama memperkuat gugus tugas ini agar mereka bisa menjalankan tugas dengan baik, bukan sekadar formalitas,” katanya.

Selain itu, program unggulan dari tiap daerah juga menjadi sorotan dalam rakor ini. Praktik baik yang muncul dari satu daerah akan dijadikan teladan bagi daerah lain, dengan harapan agar implementasi GNRM semakin merata dan membawa dampak signifikan.

Rakor ini juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai Revolusi Mental di kalangan generasi muda. GNRM diharapkan dapat menjadi fondasi kuat dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Melalui gotong royong, etos kerja, dan pelayanan publik yang baik, kita dapat memaksimalkan potensi demokrasi dan pembangunan bangsa,” tuturnya.

Sementara itu, Plh Kepala Kesbangpol Provinsi Kaltim, Ahmad Firdaus Kurniawan, menjelaskan bahwa Kaltim merupakan salah satu provinsi yang berhasil dalam menjalankan GNRM, bahkan mendapatkan penghargaan Revolusi Mental pada tahun 2023.

“Penerapan nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong di Kaltim telah berjalan baik, tidak hanya di tingkat provinsi tetapi juga di 10 kabupaten/kota. Ini membuktikan bahwa GNRM sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,” ungkap Firdaus.

Lebih lanjut Firdaus mengatakan, Prinsipnya kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan jiwa nasionalisme pemerintah secara nyata dengan implementasinya terhadap kehidupan sehari-harinya di masyarakat diharapkan tidak hanya dari pemerintah melalui OPD-nya tetapi juga secara nyata ada aksi nyata masyarakat melaksanakan 5 program prioritas GRMN.

”Kaltim pernah mendapat Anugerah revolusi mental yang disampaikan tadi di bulan Desember 2023 sebagai salah satu penghargaan diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah sebagai pelaksanaan GRMN, yaitu penghargaan revolusi mental 2023 terkait penerapan nilai-nilai integritas etos kerja dan gotong royong khususnya di bidang pelayanan penyelenggaraan pemerintah pembanguan dan pelayanan publik.” jelasnya.

Firdaus berharap Penerapannya itu aksi nyata yang dilaksanakan bukan gerakan dan program pemerintah, Tapi muncul dari inisiatif secara pribadi dari punishment Indonesia bersih seperti itu ada juga kegiatan-kegiatan lainnya.

”Intinya sebenarnya pemerintah sebagai salah satu bentuk untuk mendorong pemerintah melaksanakan 5 program prioritas dan masyarakat peduli terhadap program GRMN tersebut,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Kaltim diharapkan terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental, membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan negara. #

Reporter : Yani | Editor : Wong | Adv Diskominfo Kaltim

Comments are closed.