BERITAKALTIM.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan telah menyelenggarakan Penyuluhan Program dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan di Balai Penyuluhan KB Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan pada Jum’at (8/11/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh 20 peserta, termasuk Penyuluh Keluarga Berencana dan Kader Bina Keluarga Balita Kecamatan Balikpapan Selatan
Penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga melalui kegiatan prioritas, seperti ketahanan keluarga berbasis kelompok, termasuk program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), serta langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan keluarga dan mendukung pencapaian program prioritas nasional.
Dengan mengusung tema ” Peran Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Balita, bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memastikan pengendalian penduduk serta peningkatan tata kelola kependudukan, yang merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
“Upaya ini mencakup pemberdayaan, peningkatan peran, dan organisasi kemasyarakatan di tingkat daerah kabupaten/kota dalam pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB,” ungkap Penyuluh KB, Merlinda.
Dirinya menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei Status Gizi Balita tahun 2019, terungkap bahwa 27,67% balita di Indonesia mengalami stunting, melebihi standar WHO yang menetapkan prevalensi stunting maksimum 20%.
“Pemerintah telah berkomitmen menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024, karena dampak stunting terhadap gangguan kecerdasan, kesehatan, dan produktivitas masyarakat,” jelasnya.
Disisi lain, menurut Merlinda, peran orang tua sangat penting, seperti menyediakan asupan makanan berkualitas, mengajarkan keterampilan sosial, membangun rutinitas harian yang sehat, memberikan contoh perilaku positif, memberikan rangsangan, membangun kepercayaan, mengajarkan kejujuran, dan membentuk karakter positif seperti pendidikan, kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab.
Pada acara tersebut, Merlinda, juga menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan balita. Pertumbuhan adalah perubahan fisik yang tampak secara visual, termasuk pertambahan tinggi badan dan ukuran organ tubuh, yang dapat diukur secara kuantitatif dengan satuan panjang dan berat. Sementara itu, perkembangan mencakup perubahan progresif di dalam individu, seperti peningkatan kemampuan struktur dan fungsi tubuh. Perkembangan bersifat kualitatif dan lebih sulit diukur, dan erat kaitannya dengan perkembangan otak yang mengatur proses tubuh dan aktivitas.
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita berbeda. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan sekitar, seperti kualitas makanan dan kesehatan, sementara perkembangan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup.
“Untuk tahapannya sendiri perkembangan balita meliputi Fase oral (0-1,5 tahun), Fase anal (1,5-3 tahun), dan Fase phallic (3-5 tahun),” tuturnya.
Melinda berharap dengan adanya peningkatan pengetahuan kader mengenai program penurunan stunting dan pencegahan stunting. #
Reporter: Tina | Editor: Wong
Comments are closed.