BERITAKALTIM.CO – Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) terus berupaya mengentaskan permasalahan sosial di kalangan remaja putus sekolah dan keluarga kurang mampu.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa salah satu program tahunan yang dijalankan PSBR adalah pemberian keterampilan bagi remaja yang berada dalam kondisi rentan sosial.
“Ini merupakan bagian dari aktivitas yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu bagaimana kita bisa menjaring anak-anak atau remaja yang pertama, mereka yang kondisinya sudah putus sekolah dan kedua, mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar Andi Muhammad Ishak saat memberikan keterangan di Samarinda, Selasa (12/11/2024).
Dalam program ini, remaja dibekali keterampilan melalui pelatihan selama empat bulan. Tiga bulan pertama mereka akan mengikuti pelatihan intensif di dalam lingkungan PSBR, sedangkan pada bulan terakhir mereka ditempatkan dalam program magang di berbagai institusi profesional.
Program ini diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi para remaja untuk dapat mandiri dan berdaya guna di masyarakat.
“Selama satu bulan masa magang, Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Harapan kami bekal ini, meskipun mungkin tidak banyak, bisa menjadi modal bagi mereka untuk memulai usaha atau bekerja, sehingga bisa membantu keluarga dan tidak menjadi beban masyarakat,” katanya.
Namun, Dinsos Kaltim menyadari pentingnya evaluasi untuk memastikan keberhasilan program ini di masa mendatang.
“Kami juga masih perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilannya. Apakah sudah sesuai harapan atau perlu pengembangan lebih lanjut, sehingga program ini bisa lebih efektif,” tambahnya.
Program pelatihan yang diselenggarakan PSBR juga berfokus pada remaja yang berhadapan dengan hukum. Menurut Andi, rehabilitasi bagi anak-anak ini tetap menjadi prioritas, namun mereka juga menyasar masyarakat di luar panti. Para peserta dari luar panti masuk dalam kategori “kelas reguler” yang juga mendapatkan pelatihan keterampilan selama empat bulan.
“Kami telah menyelenggarakan dua tahap pelatihan reguler, dan alhamdulillah tahap pertama dan kedua sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.
Keterampilan yang diajarkan masih terbatas pada tiga jenis pelatihan utama, yaitu tata boga, tata rias, dan otomotif khusus perbaikan sepeda motor. Namun, PSBR juga menyediakan keterampilan lain di luar reguler seperti pengelasan, barista, barber, dan jahit.
Dengan terus berkembangnya program ini, Andi berharap para remaja yang telah dilatih dapat menjadi pribadi mandiri yang bahkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di masa depan.
“Mudah-mudahan, setelah bekal yang mereka terima ini, mereka bisa masuk ke dunia kerja dengan kompetitif, bahkan syukur-syukur bisa mengembangkan usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja untuk yang lain,” pungkasnya..
Program pelatihan ini menjadi salah satu upaya Dinsos Kaltim dalam mendukung peningkatan kesejahteraan sosial di Kalimantan Timur, khususnya bagi kelompok rentan dan masyarakat yang membutuhkan keterampilan untuk bisa bangkit dari kondisi sulit. #
Reporter : Yani | Editor : Wong | Adv Diskominfo Kaltim
Comments are closed.