BERITAKALTIM CO – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) provinsi Kalimantan Timur, Puguh Harjanto, menyatakan komitmennya untuk memajukan empat desa yang masih berstatus tertinggal di wilayah tersebut. Puguh menargetkan pada 2025, tidak akan ada lagi desa tertinggal di Kutai Barat.
“Kami telah mengidentifikasi empat desa tertinggal di Kutai Barat. Ini menjadi perhatian utama kami, dan setelah Pilkada, kami berencana melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Kami akan menyusun strategi akselerasi dan memetakan faktor-faktor yang menjadi penghambat agar dapat segera dieksekusi,” ujar Puguh saat ditemui di kantornya, Rabu (13/11/2024).
Menurut Puguh, pendekatan multisektor diperlukan untuk mendorong kemajuan desa-desa tersebut. Beberapa aspek yang menjadi perhatian adalah infrastruktur sarana dan prasarana (sarpas), peningkatan ekonomi masyarakat, serta aspek sosial dan tata kelola pemerintahan desa.
“Salah satu kendala utama di empat desa tersebut adalah minimnya sarana dan prasarana dasar. Selain itu, pendekatan ekonomi, sosial, dan pemerintahan juga perlu diperbaiki agar desa-desa tersebut dapat berkembang. Ini tidak bisa hanya dari pemerintah daerah, tetapi kami juga akan melibatkan pemerintah pusat dan stakeholder terkait untuk memberikan perhatian khusus,” jelasnya.
Dalam upaya akselerasi, DPMPD akan bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dan lembaga terkait untuk mengatasi berbagai permasalahan di desa tertinggal. Tidak hanya itu, DPMPD juga berencana mengundang perwakilan dari pemerintah pusat guna memastikan bantuan dan dukungan yang diperlukan bagi pengembangan desa-desa tersebut.
“Kami optimis dengan dukungan semua pihak, target kami untuk tidak ada lagi desa tertinggal pada 2025 bisa tercapai,” tegas Puguh.
Selain itu, Puguh menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pemetaan kebutuhan di setiap desa dan memprioritaskan intervensi di bidang-bidang yang paling mendesak.
“Setiap desa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, maka dari itu kita harus susun prioritas, apa yang paling penting untuk segera dieksekusi,” imbuhnya.
Program percepatan pembangunan desa ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat di desa tertinggal serta memperkuat ekonomi lokal di Kutai Barat.
”Kita berharap desa-desa tersebut ke depannya bisa masuk ke kategori desa berkembang bahkan desa maju, sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah pusat.” katanya
Dengan komitmen ini, Puguh Harjanto optimis bahwa tidak hanya kesejahteraan masyarakat yang meningkat, tetapi juga kualitas layanan pemerintahan desa dapat lebih optimal dalam melayani kebutuhan masyarakatnya.
Puguh menekankan bahwa 2025 menjadi tahun penting dalam upaya menghapus desa tertinggal di Kota Barat.
“Kami memiliki marapan (target) besar, di mana pada tahun depan tidak ada lagi desa tertinggal di wilayah ini. Semua desa harus minimal berada di kategori desa berkembang,” pungkasnya.
Langkah-langkah konkrit untuk mencapai target tersebut akan terus digalakkan, termasuk melalui sinergi dengan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, hingga komunitas lokal yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan desa-desa tertinggal.
Reporter : Yani | Editor : Wong | Adv Diskominfo Kaltim
Comments are closed.