BERITAKALTIM.CO – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan terus berinisiatif untuk meningkatkan ketahanan keluarga dan mencegah stunting melalui berbagai program pemberdayaan, Jumat (15/11/2024)
Salah satu inisiatif terkini adalah Program Pembinaan Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok yang diadakan di Kelurahan Manggar Baru yang didukung oleh Penyuluh KB, Retna Ristikawati.
Program inisiatif ini bertujuan untuk menyukseskan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga. Dengan melibatkan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang fokus pada peningkatan ketahanan keluarga dan mendukung capaian prioritas nasional.
Penyuluh KB, Retna Ristikawati. Menyampaikan bahwa penguatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya guna sangat penting dalam pengendalian populasi dan tata kelola kependudukan yang optimal.
“Kami bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan tingkat kota untuk memastikan layanan dan pembinaan dalam program Bangga Kencana dapat tersampaikan dengan baik.” katanya.
Selain program DASHAT, DP3AKB juga mengadakan sesi orientasi teknis, diskusi, dan tanya jawab untuk anggota kelompok pembinaan.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang mendukung ketahanan keluarga. Setiap kelompok juga didorong untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut guna mendukung keberlanjutan program ini.
Retna menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan ini adalah masalah stunting, yang dianggap sebagai ancaman serius bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memengaruhi perkembangan otaknya, yang pada akhirnya mempengaruhi kemampuan belajar, produktivitas, dan kreativitasnya saat dewasa,” tambahnya.
Program ini juga melibatkan Bina Keluarga Balita (BKB), kelompok masyarakat yang didukung oleh pemerintah untuk mengedukasi orang tua tentang pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang baik guna meningkatkan status gizi balita.
Edukasi yang diberikan mencakup pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang baik, serta sanitasi yang layak untuk mencegah penyakit infeksi.
“Harapan kami, melalui edukasi ini, keluarga dapat menerapkan praktik hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga kesehatan keluarga, terutama bagi anak-anak balita,” tutup Retna. #
Reporter: Tina | Editor: Wong
Comments are closed.