BeritaKaltim.Co

DP3AKB Gelar Pembekalan dan Pembinaan Mental Karakter Anak

BERITAKALTIM.CO – Pemerintah kota Balikpapan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan menggelar program pembekalan dan pembinaan mental karakter Anak Bakti (Baik, Berkarakter, Tangguh dan Inspiratif) di aula kantor DP3AKB, Senin (25/11/2024).

Kegiatan ini dihadiri narasumber Iptu Renny Witasari, S.Kom (Subdit Renakta Polda Kaltim), M. Sidharta (ISA), Novrianto (ESQ). Yang melibatkan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Balikpapan Tengah dan SKB Balikpapan Utara sebanyak 20 siswa beserta orang tua.

Plt Sekretaris DP3AKB sekaligus Kepala Bidang Perlindungan Anak, Umar Adi menjabarkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2024 meningkat sekitar 192, data yang dihimpun dari Januari sampai Oktober.

Dia menilai karena saat ini di Balikpapan sangat mudah sekali melaporkan kejadian-kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya tentang anak.

“Karena sudah terdapat 1700 seksi PPA ditingkat RT, ada PPATBM di 34 kelurahan, forum anak yang menjadi kepanjangantangan pemerintah untuk melaporkan beberapa hal situasi sekolah maupun lingkungan rumahnya ada di 34 kelurahan, 6 kecamatan dan 1 di tingkat kota,”ujarnya.

Melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti Disdikbud Balikpapan, SKB, ESQ, Kepolisian, dan berbagai mitra lainnya seperti APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) sehingga dapat mengevaluasi, menemukan hal baru, bagaimana pendampingan, pembinaan terhadap anak-anak yang mungkin punya masalah.

Umar menjelaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak bermasalah agar mereka dapat menambah wawasan dan meningkatkan motivasi untuk mencapai kesuksesan.

“Kami mencoba mengevaluasi dan menemukan pendekatan baru dalam pembinaan terhadap anak-anak yang mungkin memiliki masalah. Kami percaya setiap anak harus diberikan kesempatan untuk berkembang,” ujarnya.

Setelah program ini, katanya, siswa dan orangtua yang dilibatkan didalamnya mengikutinya akan dipantau hariannya oleh SKB, lalu DP3AKB yang akan memantau perbulannya dari sisi psikologis anak dan orangtuanya, bersama para mitra lainnya juga melakukan pendampingan di rumah.

“Penanganan permasalahan anak itu butuh kerjasama dan peran para pihak terutama antara anak dan orangtua nya. Dan kami berharap APSAI bisa mengevaluasi anak-anak lulusan dalam program ini bisa bekerja dilingkungan perusahaan mereka atau juga orangtuanya mempunyai kemampuan dan punya kesempatan untuk bekerja di perusahaan itu,” pungkasnya. #

Reporter: Thina | Editor: Wong | Adv Diskominfo Balikpapan

Comments are closed.