BERITAKALTIM CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim), Yusniar Juliana, memimpin rilis berita statistik yang disampaikan di ruang vicon BPS, Senin (2/12/2024).
Dalam rilis tersebut, berbagai indikator ekonomi Kaltim untuk periode November 2024 menunjukkan perkembangan yang signifikan, baik dalam hal inflasi, ekspor, maupun sektor-sektor lainnya.
Yusniar Juliana menjelaskan, berdasarkan perbandingan harga antara November 2024 dan November 2023, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,54%. Penyumbang utama inflasi ini adalah sektor makanan dan minuman, yang memberikan andil besar terhadap peningkatan harga. Selain itu, sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta penyediaan makan minum turut menyumbang pada angka inflasi tersebut.
Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi, salah satunya adalah tarif transportasi udara yang menunjukkan penurunan harga dibandingkan tahun lalu.
“Kenaikan harga yang kami catat di sektor pangan seperti beras, rokok, bawang merah, dan emas perhiasan memang mempengaruhi angka inflasi. Di sisi lain, harga tiket pesawat udara dan bahan bakar minyak (BBM) mengalami penurunan,” ujarnya.
Untuk inflasi antarbulan, perbandingan harga November 2024 dengan Oktober 2024 menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,08%, mencerminkan adanya fluktuasi harga yang masih terkendali.
Sektor pertanian juga menunjukkan tren positif. Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami peningkatan sebesar 2,47%, didorong oleh naiknya harga-harga komoditas yang diterima petani. Yusniar menjelaskan, harga yang diterima petani meningkat sebesar 2,87%, sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan petani mengalami kenaikan yang lebih rendah, sehingga meningkatkan daya beli petani.
Sektor ekspor Kaltim juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Secara tahunan, ekspor Kaltim mengalami lonjakan sebesar 34,47%. Produk utama ekspor Kaltim, seperti batubara, industri pengolahan, dan migas, turut mengalami kenaikan yang signifikan.
“Ekspor batu bara meningkat 21,13%, dan industri pengolahan tumbuh sebesar 41,75%. Ini menunjukkan permintaan yang tinggi terhadap produk-produk Kaltim,” ujar Yusniar.
Selain itu, ekspor migas juga turut berkontribusi terhadap peningkatan tersebut dengan pertumbuhan positif sebesar 5,71% secara tahunan.
Sektor pariwisata juga menunjukkan peningkatan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kaltim untuk bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 72,7%, mengalami kenaikan signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya tercatat 70,31%.
“Tingkat penghunian kamar ini mencerminkan minat yang tinggi terhadap sektor pariwisata di Kaltim,” tambah Yusniar.
Dalam sektor transportasi, meskipun terjadi penurunan pada angkutan udara internasional pada Oktober 2024, angkutan udara domestik menunjukkan peningkatan. Secara kumulatif, angka mobilitas sepanjang tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun ada penurunan pada angkutan laut domestik dan internasional.
Yusniar Juliana juga menyoroti perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengalami kemajuan, dengan peningkatan di sektor ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Namun, ia juga menekankan pentingnya memahami pengeluaran real per kapita yang dihitung dengan menghilangkan faktor inflasi agar angka tersebut tidak dipahami secara salah oleh masyarakat.
“IPM ini dihitung berdasarkan rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan dengan harga tahun 2018, sehingga mencerminkan daya beli yang sebenarnya,” pungkasnya.
Secara keseluruhan, rilis berita statistik yang disampaikan oleh BPS Kaltim menunjukkan perkembangan ekonomi yang positif di berbagai sektor.
Meskipun ada fluktuasi harga dan penurunan di beberapa sektor seperti transportasi udara internasional, tren pertumbuhan di sektor ekspor, pertanian, pariwisata, dan industri pengolahan menunjukkan prospek ekonomi yang menggembirakan bagi Kaltim di masa mendatang.
Reporter : Yani | Editor : Wong
Comments are closed.