BeritaKaltim.Co

Komisi IV DPRD Balikpapan Tinjau Pembangunan RS Sayang Ibu

BERITAKALTIM.CO- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, melakukan kunjungan lapangan untuk menindaklanjuti pengerjaan pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu, yang berlokasi di Kecamatan Balikpapan Barat.

Kunjungan lapangan dipimpin langsung Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali didampingi seluruh anggota Komisi IV DPRD Balikpapan.

Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati beserta jajaran dan Manager Site PT Ardi Tekindo Perkasa, Wahyu Kurniawan selaku kontraktor proyek tersebut.

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali berharap pekerjaan ini bisa berjalan dengan baik. Meskipun pada kenyataannya di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan.

“Mudah-mudahan kontraktor ini sigap dalam menyingkapi teknis kerja, agar waktu yang diberikan ini bisa menyelesaikan sesuai dengan target yang sudah ditetapkan,” kata Gasali kepada media usai tinjauan, Selasa (14/1/2025).

Jika melihat kondisi yang ada ini, menurut Gasali belum ada sama sekali pengerjaan yang bisa dilihat, walaupun material bertumpuk tetapi belum ada yang terpasang. Meskipun, material ada tetapi pengerjaan pembangunan tidak berjalan, maka percuma saja.

“Pengerjaan kurang lebih 12-14 persen. Memang masih diberikan kebijakan untuk diperpanjang menyelesaikan, karena adanya force majeure sebelumnya, terkait dengan hal-hal lingkungan,” kata Gasali.

Oleh karena itu, pengerjaan tahap pertama ini masih diberikan kesempatan 180 hari, untuk menyelesaikan dengan baik. Mengingat, rumah sakit ini menjadi harapan warga Balikpapan Barat dan juga merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.

“Kalau dilihat kenyataan seperti ini, ya perlu dievaluasi lagi, karena sudah beberapa hari waktu yang sudah terbuang. Belum ada sama sekali progres yang bisa dilihat,” ucap Politisi Partai Golkar.

Dengan kunjungan ini, Gasali berharap teman-teman kontraktor bersama dinas terkait bisa melakukan evaluasi, agar pihak kontraktor benar-benar mengejar target penyelesaian.

Apalagi kontraktor sudah menerima DP pengerjaan sebesar Rp20 miliar atau 20 persen dari total anggaran Rp106 miliar, sehingga tahapan pengerjaan harus sesuai dengan dana yang dikeluarkan.

“Kita dorong bagaimana man power (tenaga pekerja) bisa ditambah, teknis mereka bisa ditambah. Mudah-mudahan MK yang bagian dari konsultannya bisa memberikan pandangan yang baik, untuk bisa mengejar waktu yang ada,” terang Gasali.

Seharusnya pengerjaan pembangunan ini selesai tahun 2024, karena adanya permasalahan di lapangan, maka diperpanjang tahun 2025 selama 180 hari kerja.

Apabila selama kurun waktu yang ditentukan belum bisa menyelesaikan, maka akan dilakukan putus kontrak.

“Jadi 180 hari itu mereka tidak ada denda. Mereka tidak diperpanjang saja kontraknya karena dia dikategorikan makar,” ungkap Gasali.

Alasan dari pihak kontraktor kata Gasali mengatakan masih ada gangguan lingkungan, salah satunya ada kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) masih parkir, sehingga membuat ruang kerjanya tidak leluasa bergerak, apalagi kondisi lahan berair, banyak genangan air pada saat memancang.

“Jadi harus menunggu air surut dulu baru mancang. Itu alasannya mereka,” ungkap Gasali.

Melihat dari segi peninjauan ini, Komisi III merasa tidak puas melihat pengerjaan proyek ini. Dengan kedatangan Komisi IV berbagai masukan dijadikan motivasi oleh teman-teman kontraktor, agar bisa mencapai target yang sudah diberikan oleh dinas.

“Kita memberikan motivasi ke mereka supaya target bisa terselesaikan. Kalau didiamkan saja mereka tenang-tenang, enak-enak saja kan,” jelas Gasali.

Sementara itu Site manager PT Ardi Tekindo Perkasa, Wahyu Kurniawan mengatakan proyek ini ada perpanjangan, ada kompensasi waktu. Yang menjadi kendala adalah lahan.

“Jadi waktu itu masih ada kendala satu bidang lahan yang baru diselesaikan akhir Desember kemarin. Kemudian ada satu ponton yang sampai sekarang masih ada, itu berpengaruh pada metodologi kerja kita,” ucap Wahyu Kurniawan.#

Reporter: Niken|Editor:Hoesin KH

Comments are closed.