
BERITAKALTIM.CO-Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, meninjau lapangan, untuk melihat lokasi saluran pembuangan air.
Lokasi ini berdekatan dengan landmark (simbol) perahu yang berada di jalan masuk menuju Stadion Batakan, yang viral di media sosial saat banjir terjadi di kawasan tersebut, Selasa (14/1/2025)
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan, Jen Supriyanto, mengatakan banjir yang terjadi di kawasan itu disebabkan saluran pembuangan air ke arah laut perlu diperbaiki. Sehingga, banjir yang terjadi bukan akibat dari pembangunan landmark yang berbentuk perahu.
“Kita perlu perbaiki saluran pembuangan air ke arah laut, terutama perbaikan elevasinya dan saluran itu juga perlu diperlebar. Hanya saja, kendalanya adalah sekitar lokasi tersebut merupakan lahan warga,” ucap Jen Supriyanto kepada media, Jum’at (17/1/2025)
Jen Supriyanto mengatakan untuk pelaksana perbaikan juga masih menunggu alokasi anggaran. Meskipun sebenarnya sudah ada Detail Engineering Design (DED).
Diakui Jen Supriyanto memang saat hujan deras, kapasitas genangan air di wilayah tersebut meningkat. Namun, genangan air terjadi biasanya tidak berlangsung lama dan masih dapat dilintasi kendaraan.
“Kemarin genangan air hanya sebentar, tidak sampai satu jam, dan kendaraan masih bisa lewat di wilayah itu,” ungkap Jen Supriyanto.
Jen Supriyanto juga menyoroti beberapa wilayah lain di Balikpapan Timur yang membutuhkan perbaikan saluran pembuangan air, di antaranya kawasan pintu masuk dan keluar tol, Gang Mulawarman, Kawasan Pemuda, dan Manggar Sari, yang masih sering terjadi banjir di wilayah Balikpapan Timur.
DPU Balikpapan, lanjut Jen Supriyanto terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah banjir di Kota Balikpapan, walaupun terdapat tantangan yang harus dihadapi seperti keterbatasan lahan dan anggaran masih terbatas, sehingga menjadi hambatan utama dalam menuntaskan persoalan banjir.
“Pembebasan lahan menjadi salah satu kendala, karena drainase berada di kawasan padat penduduk, dan tidak semua lahan milik pemerintah. Ini menjadi kendala juga,” tambah Jen Supriyanto.
Di kesempatan yang berbeda, salah seorang warga yang berjualan tidak jauh dari lokasi landmark perahu menjelaskan, bahwa berita yang sempat viral kemarin bukan pertama kali terjadi. Sebelum dibangun tugu sudah sering banjir hingga mencapai ketinggian air 30 cm.
Sebenarnya pembuangan air dari arah stadion sudah besar dan gorong-gorongnya pun juga sudah diperbaiki. Yang harus diperhatikan pembuangan yang menuju ke lautnya.#
Reporter: Niken|Editor: Hoesin KH
Comments are closed.