BERITKALTIM.CO – Bontang Lestari, sebagai salah satu kawasan industri di Kota Bontang, memiliki potensi besar untuk menarik minat investor. Namun, Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang, Karel, menekankan bahwa ada beberapa tantangan infrastruktur dan sumber daya yang harus diperhatikan sebelum membangun pabrik di kawasan tersebut.
Menurut Karel, meski Bontang menawarkan banyak peluang, masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, khususnya terkait ketersediaan fasilitas dan infrastruktur pendukung.
“Utilitas dan infrastruktur yang mendukung sangat penting untuk dipikirkan. di bontang Lestari masih memiliki banyak PR, terutama terkait air, listrik, dan fasilitas pendukung lainnya yang perlu dikembangkan agar kawasan ini dapat menjadi satu kawasan industri yang terintegrasi,” ujar Karel Selasa, (18/03/2025)
Karel juga menyoroti pentingnya pembangunan pelabuhan bongkar muat. Menurutnya, keberadaan pelabuhan yang memadai sangat berpengaruh terhadap perputaran ekonomi kota
“Jika pelabuhan bongkar muat sudah tersedia, otomatis perputaran ekonomi di Bontang akan meningkat. Kita berada di posisi strategis, dekat dengan Selat Makassar dan Laut Pulau Jawa, serta berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI 2), yang seharusnya menjadi keuntungan besar bagi Bontang,” jelasnya.
Selain itu, Karel menambahkan bahwa wilayah Bontang Lestari juga memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, Hal ini membuka peluang untuk mengembangkan industri pengolahan yang dapat menunjang sektor pertanian di wilayah tersebut.
Namun, meskipun memiliki potensi besar, Karel mengakui bahwa masih ada tantangan besar dalam pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) di Bontang. Saat ini, lahan seluas 1.200 hektar yang diperuntukkan untuk kawasan industri masih belum dimanfaatkan sepenuhnya.
“Kawasan Peruntukan Industri ini masih banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal. PT. KIB yang ada saat ini masih menguasai sebagian kecil dari total lahan yang tersedia,”ujar Karel.
Karel juga mengingatkan perlunya ketersediaan bahan baku industri yang cukup untuk menggaet para calon investor, menurutnya investor akan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku untuk jangka panjang sebelum memutuskan membangun pabrik di Bontang.
“Investor pasti membaca situasi terlebih dahulu, apakah bahan baku untuk jangka panjang, minimal 20 tahun, tersedia,” tutupnya.
Bontang memiliki banyak peluang untuk berkembang menjadi pusat industri yang maju, asalkan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya dapat dipenuhi dengan baik. #
Wartawan : San | Penyunting : Wong | ADV
Comments are closed.