BERITAKALTIM. CO – Proses pembangunan pabrik soda ash di Bontang sudah semakin mendekati tahap pelaksanaan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang memastikan bahwa hampir semua perizinan telah selesai, dengan progres mencapai 90 persen. Saat ini, satu-satunya izin yang masih diproses adalah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Idrus, Penata Perizinan Ahli Muda DPMPTSP Bontang, menjelaskan bahwa izin-izin utama seperti Surat Nomor Fasum (SNF) dan izin lingkungan sudah disetujui oleh investor. Proses pengurusan PBG saat ini hanya tinggal menunggu finalisasi dari konsultan gambar.
“Tinggal menunggu PBG saja, dan saat ini masih dalam proses menunggu gambar dari konsultan, kalau izin yang lain sudah di lengkapi”ujar Idrus.
Idrus mengatakan bahwa meskipun PBG belum selesai, rencana peletakan batu pertama atau groundbreaking tetap akan dilaksanakan di Oktober 2025 ini. Selain itu pemenang lelang proyek juga telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, dan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sebagai penggerak proyek juga mendukung penuh percepatan pembangunan ini.
“Di tahun ini, mereka sudah mulai bergerak karena pemenang lelang sudah ada. Progres di lapangan juga sudah ada kemajuan,” bebernya.
Terkait proses PBG, Idrus menjelaskan bahwa DPMPTSP hanya memproses izin di tahap akhir. Setelah dokumen lengkap, proses selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang untuk mendapat rekomendasi teknis.
“Sesuai SOP proses PBG akan memakan waktu kurang lebih 30 hari kerja. proses di PMPTSP dua hari, 28 hari sisanya proses kajian teknis di DPUPRK. Jika itu selesai baru kami bisa mengeluarkan izinnya,” tambah Idrus.
Ia juga menyebut, dengan adanya pembangunan pabrik soda ash ini, tentu akan memberikan dampak besar bagi perekonomian Bontang, termasuk menyerap banyak tenaga kerja lokal.
“Sekitar 800 pekerja lokal akan terlibat pada tahap awal pembangunan pabrik. Maka dari itu Kami berharap semua proses perizinan bisa segera selesai, agar pembangunan dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana,” harapnya.
Selain itu, perusahaan pengelola pabrik soda ash juga berencana untuk menyisihkan 1 persen dari total investasi mereka untuk kontribusi kepada daerah. Dana ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Bontang.
“Investasi soda ash ini sekitar Rp 3 triliun, jadi 1 persennya sekitar puluhan miliar yang akan disalurkan untuk daerah, baik untuk infrastruktur, program sosial, atau dukungan lainnya,”terangnya.
Kehadiran pabrik soda ash ini di harapkan bisa memperkuat Bontang sebagai kota industri, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. #
Wartawan : San | Penyunting : Wong | ADV
Comments are closed.