BeritaKaltim.Co

TPID Balikpapan Gelar High Level Meeting, Bahas Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Idulfitri

BERITAKALTIM.CO- Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, secara resmi membuka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka menghadapi Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah. Acara yang diinisiasi Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Balikpapan, berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia pada Senin, 24 Maret 2025.

Dalam sambutannya, Bagus menekankan pentingnya pengendalian inflasi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). “Inflasi bukan untuk dihilangkan, tetapi harus dikendalikan. Inflasi yang tinggi mengurangi daya beli masyarakat, sementara deflasi yang dalam bisa memperlambat ekonomi,” jelasnya.

Oleh karena itu, pengendalian inflasi yang tepat sangat krusial, terutama saat Ramadan dan Idulfitri, ketika permintaan bahan pokok meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Balikpapan mengalami deflasi 0,10 persen pada Februari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, beberapa komoditas seperti minyak goreng, beras, cabai rawit, dan kelapa justru mengalami kenaikan harga yang memerlukan perhatian khusus.

Kegiatan jni menjadi forum strategis dalam merumuskan langkah-langkah konkret, untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok di Kota Balikpapan.

TPID Balikpapan mengusung empat pilar utama untuk menjaga stabilitas harga selama HBKN yakni Komunikasi Efektif dengan melakukan monitoring dan evaluasi operasi pasar terhadap lima komoditas utama seperti Beras SPHP, Minyak Kita, Bawang Putih, Gula, dan Daging Kerbau. Termasuk, imbauan belanja bijak untuk mencegah panic buying melalui media lokal dan Surat Edaran Wali Kota.

Kedua keterjangkauan harga, dengan melaksanakan Pasar Murah oleh Dinas Perdagangan pada tanggal 24-28 Februari 2025 di Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Selatan dan Pasar Murah LPG 3 kg di seluruh kelurahan pada 26 Februari – 27 Maret 2025. Optimalisasi toko penyeimbang seperti Perumda Manuntung Sukses untuk menjaga kestabilan harga.

Ketiga dengan ketersediaan pasokan, dengan melakukan Kerja sama Antar Daerah (KAD) melalui BUMD untuk menjamin pasokan beras dan minyak goreng. Pemantauan stok pangan oleh Dinas Perdagangan, TPID, dan Satgas Pangan di tingkat petani hingga distributor.

Keempat, kelancaran distribusi. Memberikan subsidi ongkos angkut untuk mendukung stabilisasi harga di pasar murah. Perbaikan infrastruktur distribusi, termasuk akses ke pelabuhan dan pasar utama serta pemantauan proses bongkar muat komoditas pangan di pelabuhan.

Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas strategi pengendalian inflasi oleh TPID dan Satgas Pangan, termasuk sidak pasar dan peran toko penyeimbang di setiap kecamatan, serta integrasi data neraca pangan dan PIHPS untuk mendukung kebijakan stabilisasi harga. Sesi kedua melibatkan distributor untuk membahas implementasi Harga Eceran Tertinggi (HET) serta skema distribusi yang lebih efisien.

Diakhir sambutan, Wakil Wali Kota menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga dan kelancaran distribusi bahan pokok di Kota Balikpapan. #

Reporter: Niken | Editor: Wong | ADV Diskominfo Bpp

Comments are closed.