BERITAKALTIM.CO-Usaha untuk meningkatkan produksi padi terus diupayakan pihak Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, sehingga Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan di Kaltim tetap bertahan dan usaha untuk meningkatkan produksi padi sepertinya di tahun-tahun mendatang akan tercapai.
Penambahan peningkatan produksi padi di Kutai Kartanegara, tidak lepas dari berbagai program disiapkan, termasuk mengoptimalkan lahan seluas 8.000 hektar yang siap untuk mendukung ketahanan pangan.
Di samping mengoptimalkan lahan yang ada, Pemkab Kutai Kartanegara juga menyiapkan brigade pangan yang tersebar di berbagai kecamatan yang ada, sehingga dengan adanya brigade pangan itu, maka milenial yang tergabung dalam brigade pangan akan bekerja maksimal, karena semua kebutuhan sudah disiapkan pemerintah daerah.
Kegiatan Optimasi lahan (Oplah) merupakan upaya peningkatan produksi padi melalui peningkatan Indeks pertanaman (IP) dan peningkatan produktivitas padi, kegiatan ini sejalan pelaksanaan misi ke 3 “Kukar Idaman” yaitu, memperkuat pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara M Taufik, saat menghadiri peresmian Brigade Pangan Kutai Kartanegara di Jahab, Sabtu (12/4/2025).
Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara, lanjut M Taufik, akan berusaha meningkatkan produksi padi sesuai yang diharapkan pemerintah daerah.
Diakui M Taufik, tahun 2024, produksi padi di Kutai Kartanegara sebanyak 106.553 ton gabah kering giling (GKG) terjadi penurunan produksi dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 115.103 ton GKG, karena berbagai kendala yang terjadi termasuk kondisi cuaca yang melanda seperti El Nino.
“Insya Allah keinginan untuk meningkatkan produksi padi di Kutai Kartanegara bisa tercapai, karena berbagai program yang menunjang untuk itu telah disiapkan,” kata Taufik dalam berbagai kesempatan.
Di sisi lain Pemkab Kutai Kartanegara mendukung program dari Kementerian Pertanian, pada tahun ini telah memasuki tahun keempat dalam program optimalisasi lahan pertanian dengan luas lahan kurang lebih delapan ribu hektar, terbagi menjadi lima kawasan, yang mana dalam pelaksanaan berkolaborasi dengan Kodim 0906/KKR dan Kodim 0908/Bontang.
Ada lima kawasan yang sudah kami ditetapkan di Kutai Kartanegara, hamparannya kurang lebih 8 ribu hektar yang memang akan kami dioptimalkan.
“Lima wilayah tersebut meliputi Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Sebulu, Muara Kaman dan Kecamatan Loa Kulu,” ungkap M Taufik.
Selama ini ada beberapa permasalahan, namun itu bisa diantisipasi segera, yaitu permintaan petani adalah infrastruktur pengairan, sehingga melalui kolaborasi Pemkab Kukar bersama TNI pada program Karya Bakti TNI salah satunya menyelesaikan infrastruktur pengairan.
“Jadi dengan kolaborasi ini kebijakan secara nasional itu, bahwa program pangan itu juga menjadi prioritas di Kabupaten Kutai Kartanegara karena sudah masuk di dalam RPJMD 2021-2026,” ujar M Taufik.#
Reporter: Hardin|Editor: Hoesin KH|Adv|Diskominfo Kukar
Comments are closed.