
BERITAKALTIM.CO – Kota Balikpapan memiliki beragam obyek wisata, salah satu yang marak dikunjungi Hendrawisata Pesona Mangrove berlokasi di Jalan A. W. Syahrani atau Kawasan Somber Kecamatan Balikpapan Utara.
Sejak berdiri ditahun 2022 hingga tahun 2025, pengunjung mengalami peningkatan 100 persen yang sebelumnya hanya 100 pengunjung, meningkat menjadi 300 hingga 500 pengunjung setiap hari libur. Sedangkan hari biasa mencapai 50 pengunjung baik domestik maupun mancanegara. Hal ini diungkapkan Pemilik Hendrawisata Pesona Mangrove, Anwar Sadat kepada media, Minggu, 4 April 2025.
Anwar menyebutkan disaat event weekend banyak orang berkunjung untuk memancing. Menariknya, para pemancing ini adalah para wanita. Bahkan, pemancing wanita membuat komunitas di lokasi Hendrawisata Pesona Mangrove. Tentunya, ini menjadi kebanggaan baginya.
Melalui komunitas ini, mangrove ini jadi dikenal khalayak ramai karena tidak berfungsi sebagai wisata mangrove tetapi juga sebagai wisata memancing, yang mana lokasinya tidak jauh dari wilayah kota.
Apalagi fasilitas Hendrawisata Pesona Mangrove saat ini semakin bertambah sehingga menambah daya tarik pengunjung untuk datang berwisata. Hendrawisata Pesona Mangrove menawarkan beragam pilihan, mulai dari memancing, menjelajah hutan magrove, permainan air.
“Sekarang sudah ada tempat base komunitas pemancing. Nah itu menjadi salah satu daya tarik tersendiri dimagrove. Kita nambah villa lagi tiga vila yang sebelumnya ada 10 villa. Targetnya bisa sampai 20 villa, satu cafe and resto, 10 gazebo dan dua mini cafe,” ujar Hendra.
Untuk tarif sewa villa semalam dikenakan biaya Rp 500 ribu di hari biasa dan Rp 750 ribu untuk hari libur. Pengunjung yang biasa menginap rata-rata dari daerah luar Balikpapan, seperti Bontang maupun Samarinda.
“Tapi kadang-kadang ada sewa villa sekitar lima jam saja mau pakai villa dsn dikenakan biaya Rp 300 ribu,” ungkapnya.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana Hendrawisata Pesona Mangrove dapat membeli tiket masuk sebesar Rp 20 ribu yang sebelumnya Rp10 ribu.
Kedepan, wisata ini akan dikembangkan lebih luas lagi baik itu wahana permainan atau lainnya. Pasalnya, area mangrove ini berbeda dengan pantai atau laut, magrove ini memiliki banyak akar dan masih ada juga hewan liar seperti bekantan.
“Apa sih wahana lain yang akan kita buka masih kita pikirin benar-benar supaya konsumtifnya masuk, tapi yang jelas kami ada menambah lahan tambak lebih kurang dua hektar buat pemancing,” tambahnya.
Kata Anwar, para pemancing datang mau memancing sehingga persediaan ikannya harus banyak, artinya harus nambah kolam lagi, untuk pembibitan ikan, sehingga persediaan ikan untuk di kolam pemancingan selalu tersedia.
Adapun jenis ikan yang tersedia, diantaranya ikan kakap, ikan baramundi, ikan baronang, ikan trakulu, udang. Kalau untuk yang tambak mayoritas ikan bandeng. #
Reporter: Niken | Editor: Wong
Comments are closed.