BeritaKaltim.Co

Kepada Pengusaha Real Estate Andi Harun Janji Pangkas Perizinan

BERITAKALTIM.CO – Wali Kota Samarinda Andi Harun berjanji memangkas hambatan perizinan bagi pengusaha. Hal itu ditegaskannya saat Gala Dinner HUT ke-53 Realestat Indonesia (REI) di Teras Samarinda, Kamis (15/5/2025) malam.

Langkah pemangkasan birokrasi itu diklaim Andi Harun sudah dilakukannya. Seperti menertibkan praktik pungutan liar (pungli) dan hambatan perizinan di sektor properti.

“Saya pastikan proses perizinan berjalan mudah. Kalau ada yang coba main-main seperti zaman dulu, lapor ke saya, nanti kita jewer,” ujar Andi Harun.

Pada kesempatan itu, Wali Kota menawarkan peluang investasi melalui skema kerja sama pemanfaatan lahan milik Pemkot Samarinda, khususnya di kawasan pusat kota.

“Pemerintah punya lahan hanya 200 meter dari Hotel Mercure. Silakan kerja sama 25 sampai 30 tahun, tidak perlu beli,” jelasnya.

Menurut Andi Harun, kota yang kini memiliki luas 716,19 km² ini memiliki potensi besar sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Maka itu, Kecamatan Palaran yang berbatasan langsung dengan wilayah IKN, kini dirancang menjadi kota satelit sebagai bagian dari rencana pembangunan jalan tol langsung yang menghubungkan IKN dan Samarinda.

Wali Kota juga menyinggung tantangan regulasi nasional, terutama dalam peralihan sistem perizinan dari IMB ke PBG yang ia nilai masih menyulitkan.

“Dikira lebih mudah, ternyata malah ruwet. Konsultannya juga angel,” terangnya.

Reformasi birokrasi, menurutnya, adalah keharusan dalam iklim pemerintahan modern. Ia sempat menyentil budaya birokrasi lama yang menurutnya harus ditinggalkan.

“Birokrasi feodal sudah ketinggalan zaman. Kita ini pelayan, bukan raja yang minta untuk didatangi,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP REI Joko Suranto pun memuji langkah Samarinda membuka akses investasi. Ia menyebut sektor properti bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan karena berkaitan dengan 185 sektor lainnya.

“Backlog perumahan di Kaltim mencapai 300 ribu unit, tapi realisasi baru 300 sampai 400 unit per tahun. Artinya peluangnya masih besar,” paparnya.

Ia juga menyinggung program 3 juta rumah dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang diperkirakan akan menggerakkan ekonomi desa.

“Dengan rata-rata 25 unit per desa, ada potensi dana Rp2,5 miliar yang berputar di tiap desa. Ini akan melahirkan lapangan kerja dan wirausahawan baru,” pungkasnya. #

Editor: Wong | Adv

Comments are closed.