BeritaKaltim.Co

Bank Sampah RT 048 Turi Putih Terbantu, Pemasaran Tidak Jadi Persoalan

BERITAKALTIM.CO-Dengan senyum yang ceria, ibu-ibu pengurus bank sampah Kampung Salai RT 048 Turi Putih tampak bangga dan bahagia, ratusan kilo sampah yang sudah dipisah dan dipilah, kemudian dinaikkan dalam mobil bak terbuka yang setiap saat datang untuk mengambil sampah-sampah yang dikumpulkan di bank sampah. Pemasaran sampah tidak menjadi kendala.

Kegembiraan itu terekam dengan jelas, sebab dengan adanya kegiatan yang bermanfaat dan terutama menjadi salah satu cara untuk menjaga lingkungan, juga bisa menghasilkan di sektor ekonomi.

Bank Sampah Turi Putih terus melakukan pergerakan, menyongsong Lomba Kampung Sampah Bernilai (Kp Salai) Lestari 2025.

Sampah yang sudah dipilah dan dipisah kemudian dimasukkan dalam karung tersendiri, sehingga saat dijual pihak pembeli sudah tahu, sampah apa yang ada di masing-masing karung tersebut.

“Ini semua tidak lepas dari pembelajaran yang diberikan pihak pembeli, dalam hal ini Bank Sampah Induk Bungas Mahakam Samarinda,” kata Ketua RT 048 Turi Putih Kelurahan Sempaja Timur, H Rusniansyah melalui telepon selulernya, Jumat (1/8/2025).

Diakui Rusniansyah, kegiatan yang ada di RT 048 Turi Putih cukup beragam, di samping bank sampah, juga ada tanaman obat keluarga (Toga), tanggap bencana, karang taruna dan tentunya adalah Posyandu.

“Dalam setiap kegiatan tersebut, baik pengurus di masing-masing kegiatan maupun RT ikut terlibat secara aktif, sehingga terjalin kebersamaan warga satu dengan warga lainnya,” ungkap Rusniansyah.

Yang menggembirakan, lanjut Rusniansyah dukungan dalam pengelolaan sampah yang ada di Turi Putih RT 048, tidak hanya datang dari warga RT setempat, melainkan juga datang dari beberapa RT yang lain, seperti RT 039, RT 040 dan Kamis (31/7/2025) dengan Ketua RT 034 Didik Wahyudi.

“Semuanya dituangkan dalam bentuk kerja sama yang saling menguntungkan,” papar Rusniansyah.

Sementara itu Direktur Bank Sampah Induk Bungas Mahakam Samarinda Iwan Harwidian Maharisma menjelaskan bahwa pihaknya hadir untuk mengatasi kendala yang selama ini dialami oleh bank sampah unit di tingkat masyarakat.

“Sebelum BSI berdiri, bank sampah unit menghadapi tantangan besar seperti masalah transportasi untuk menjual sampah terkumpul, keterbatasan lahan untuk penampungan, serta ketidakpastian harga jual sampah yang fluktuatif,” ujar Iwan.

Menjawab persoalan tersebut, BSI Bungas Mahakam yang dibentuk berdasarkan SK Wali Kota Samarinda memberikan serangkaian solusi konkret.

Fasilitas utama yang disediakan adalah layanan penjemputan sampah langsung dari bank sampah unit, sehingga masalah armada dan lahan penumpukan dapat teratasi.

Selain itu, BSI menetapkan katalog harga yang pasti untuk 23 jenis sampah yang dapat diterima. Hal ini memberikan kepastian nilai ekonomis bagi masyarakat. Jenis sampah yang memiliki nilai jual mencakup berbagai macam plastik, kertas, kardus, logam, hingga minyak jelantah.

“Harga sampah bervariasi tergantung jenis dan kualitasnya. Sebagai contoh, plastik bisa dihargai antara Rp4.000 hingga Rp4.500 per kilogram, sementara logam seperti aluminium bisa mencapai Rp8.500 per kilogram,” jelas Iwan.

Rusniansyah sendiri merasa senang dan bangga, dengan adanya Bank Sampah Bungas Mahakam Samarinda, bank sampah yang ada tidak perlu lagi repot dalam sektor pemasaran, semuanya sudah ditangani pihak ke tiga yang kompeten.

“Ibaratnya kita tinggal bekerja, mengumpulkan sampah, memisah dan memilah sesuai dengan jenisnya,” tegas Rusniansyah.#

Editor: Hoesin KH

Comments are closed.