
BERITAKALTIM.CO-Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin menekankan pentingnya hilirisasi pertanian sebagai strategi utama meningkatkan nilai tambah produk, memperkuat daya saing, serta mendorong kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
“Hilirisasi memberikan efek ganda yang besar bagi kesejahteraan petani,” kata Sultan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, dia mendorong Kementerian Pertanian memperluas fokus kerja, tidak hanya pada penyediaan kebutuhan dasar petani seperti benih, pupuk, alat mesin pertanian, dan irigasi, tetap tetapi juga pada program hilirisasi.
Ia menilai program hilirisasi pertanian memiliki peran jauh lebih penting karena mampu menghadirkan efek ganda tinggi, yang secara signifikan meningkatkan nilai tambah bagi produk hasil pertanian Indonesia.
“Karena program hilirisasi pertanian itu akan menambah multiplier effect yang tinggi. Nilai tambah akan berlipat-lipat,” ujarnya.
Menurut dia, potensi besar hilirisasi dapat dikembangkan dari komoditas unggulan seperti kopi, kelapa dan crude palm oil (CPO), sekaligus melalui optimalisasi lahan untuk tanaman alternatif yang memiliki nilai ekonomi menjanjikan.
Sultan optimistis agenda hilirisasi pertanian akan berjalan lebih cepat dengan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto dan perhatian serius dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menghadirkan kesejahteraan berlipat bagi petani.
Kendati demikian, dia mengapresiasi Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dinilai mampu menyelesaikan sebagian besar persoalan pertanian secara cepat dan tepat.
“Bukan setengahnya, bahkan 70 persen permasalahan pertanian selesai. Saya harus mengapresiasi setinggi-tingginya. Pak Menteri ini solutif, eksekutor, beliau turun langsung memberi solusi,” tutur Sultan.
Menurut dia, keberadaan Mentan Amran sangat penting dalam mengawal program prioritas Presiden di bidang ketahanan pangan serta menjaga stabilitas pangan nasional.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui pentingnya hilirisasi dan keberlanjutan bahan baku untuk mendukung program biofuel di masa mendatang.
“Hilirisasi kita mulai dengan replanting dan penanaman baru seperti kopi dan kelapa. Tahun ini kita mulai tanam,” kata Mentan.
Amran juga menegaskan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden bisa dicapai lebih cepat dari yang direncanakan.
“Alhamdulillah target Bapak Presiden itu swasembada 4 tahun. Moga-moga tidak ada aral melintang, swasembada tahun ini bisa dicapai. Mudah-mudahan tidak ada perubahan iklim yang ekstrem tiga bulan ke depan. Insya Allah swasembada kita bisa jadi kenyataan,” ujar Mentan.
ANTARA|Wong|Ar
Comments are closed.