BeritaKaltim.Co

Indosat Luncurkan Program 1.000 Desa Digital, Sasar Kalimantan hingga Papua

BERITAKALTIM.CO – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) resmi meluncurkan Program 1.000 Desa Digital untuk mempercepat pemerataan akses teknologi di berbagai pelosok Indonesia, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

Program ini dihadirkan lewat kolaborasi strategis bersama pemerintah daerah, institusi pendidikan, hingga pelaku usaha lokal. Tujuannya membangun ekosistem digital yang inklusif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan kelurahan.

EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, mengatakan program ini menjadi bagian dari komitmen IOH memperluas jaringan ke wilayah yang belum terlayani maksimal.

“Program 1.000 Desa Digital sejalan dengan inisiatif pemerintah membentuk koperasi di tingkat desa sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Kami ingin memperluas konektivitas, memperkuat literasi digital, serta mendukung masyarakat agar lebih siap menghadapi peluang di era digital,” ujar Swandi.

Peluncuran perdana program ini berlangsung di Bendungan Lempake, Samarinda. Kamis (2/10). Acara diresmikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Dr. Aji Syarif Hidayatullah, yang hadir mewakili Wali Kota.

Pada tahap awal, IOH menggandeng Koperasi Merah Putih (KMP) Lempake untuk memperkuat implementasi digitalisasi di desa.

Program 1.000 Desa Digital difokuskan pada tiga pilar utama:

1. Keluarga Digital – Memastikan setiap rumah tangga memiliki akses internet untuk meningkatkan literasi, membuka peluang ekonomi, dan menunjang kualitas hidup.

2. Sekolah Digital – Memberikan pemerataan akses internet bagi sekolah, mendukung proses belajar mengajar yang lebih interaktif.

3. Pasar Digital – Membantu pedagang memasarkan produk secara online, mempermudah transaksi digital, dan memberikan pelatihan UMKM agar lebih kompetitif.

Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah, menilai langkah IOH bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat desa, termasuk pelaku usaha kecil.

Ia bahkan mencontohkan bagaimana internet bisa mengubah cara nelayan menjual hasil tangkapan ikan.

“Bayangkan Bapak Ibu, dulunya menjual ikan hanya di sekitar sini. Sekarang kalau live di Facebook atau TikTok, ribuan orang bisa menonton. Dari ribuan itu pasti ada yang tertarik membeli ikan segar. Itu contoh kecil manfaat digitalisasi,” ucap Syarif.

Dengan hadirnya program ini, IOH optimistis desa-desa bisa bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.

Inisiatif ini sejalan dengan misi Indosat untuk memberdayakan Indonesia melalui pemerataan digital.

Reporter : Yani | Editor : Wong

Comments are closed.