
BERITAKALTIM.CO-Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur, mempertajam penyelarasan potensi investasi pada sektor pembangkit yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) untuk merumuskan aksi peningkatan produktivitas dan keberlanjutan.
“Kami mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, Otorita Ibu Kota Nusantara, PLN, hingga pihak swasta, untuk menyatukan langkah dan memetakan potensi sekaligus tantangan agar investasi EBT di Kaltim, khususnya untuk PLTS, PLTA, dan biometana, dapat dipercepat secara signifikan,” kata Kepala Bidang EBT dan Konservasi Energi Dinas ESDM Kaltim Elly Luchritia Nova di Samarinda, Jumat.
Perumusan tersebut merupakan rapat lanjutan dari hasil diskusi putaran pertama Forum Konsultasi Daerah (FKD).
Fokus pembahasan adalah merumuskan aksi dalam rangka meningkatkan investasi pada salah satu kegiatan ekonomi prioritas, yaitu sektor listrik dan gas dari EBT.
Disampaikan Nova, rapat penyelarasan itu melibatkan perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Transformasi Hijau Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), PT PLN UID Kaltimra, dan PT Ketenagalistrikan Kalimantan Timur (Perseroda).
Turut juga berpartisipasi PT Hijau Lestari Makmur serta perwakilan dari lembaga kerja sama internasional GIZ IKI-JET untuk memberikan masukan strategis.
Langkah ini sejalan dengan upaya yang telah dilakukan Dinas ESDM Kaltim dalam mengoptimalkan potensi EBT lokal.
Sementara ini Pemprov Kaltim memfokuskan pengembangan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan biogas. Ada pula rencana pembangunan PLTA di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara.
Menurut Analis Kebijakan EBT Dinas ESDM Kaltim, Syamsuddin bahwa saat ini energi surya merupakan pilihan paling realistis dan potensial untuk dikembangkan secara masif di Benua Etam.
“Program PLTS menjadi strategis karena memiliki dua fungsi, yakni memenuhi hak masyarakat atas listrik di daerah terpencil sekaligus meningkatkan bauran energi bersih di Kaltim,” ucapnya.
Hingga saat ini, program PLTS telah berhasil menjangkau 72 desa terpencil yang tersebar di empat kabupaten.
ANTARA|Wong|Ar
Comments are closed.