BeritaKaltim.Co

Bara Kaltim Sejahtera Bertransformasi Jadi PT, Fokus Efisiensi dan Dorong Kontribusi PAD Kaltim

BERITAKALTIM.CO — Direktur Utama PT Bara Kaltim Sejahtera (BKS), Nidya Listyono, menegaskan bahwa perusahaan daerah tersebut kini memasuki babak baru dengan melakukan transformasi besar-besaran, baik secara hukum maupun arah bisnis. Transformasi itu ditandai dengan perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas (PT) serta pembaruan logo perusahaan yang mencerminkan semangat baru menuju tata kelola korporasi yang lebih modern dan profesional.

“Sudah berproses, usaha hukumnya berjalan. Tugas saya hari ini bagaimana perusahaan Bara Kaltim Sejahtera bisa efektif dan efisien,” ujar Nidya dalam keterangan di Samarinda, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan, langkah transformasi tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat posisi BKS sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) andalan Provinsi Kalimantan Timur dalam sektor pertambangan dan energi.

Saat ini, BKS tengah menyiapkan langkah strategis untuk memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) secara langsung agar mampu memperluas kegiatan usaha di sektor hulu.

“Ke depan kita lagi usahakan untuk pemilikan IUP bagi Bara Kaltim Sejahtera. Setelah kita punya lahan dan IUP, tentu akan banyak kegiatan bisnis yang bisa digarap, seperti izin pengangkutan, penjualan, hingga trading batu bara,” jelasnya.

Selain itu, BKS juga tengah melakukan proses uji tuntas (due diligence) terhadap sejumlah potensi bisnis baru yang akan digarap dalam satu tahun ke depan. Langkah tersebut sekaligus menjadi pondasi dalam memastikan setiap kegiatan usaha dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai regulasi Perseroan Terbatas.

“Sekarang kita sedang proses due diligence untuk bisnis-bisnis ke depan yang akan kita garap. Karena sudah berbentuk PT, maka otomatis berlaku Undang-Undang Perseroan Terbatas, yang membuat tata kelola lebih jelas dan profesional,” ujarnya.

Nidya menambahkan, perubahan status hukum tersebut tidak akan membebani APBD karena BKS tidak membutuhkan tambahan penyertaan modal dari pemerintah daerah. Menurutnya, modal yang dimiliki perusahaan saat ini sudah cukup untuk menopang ekspansi bisnis baru.

“Tidak perlu ada penambahan modal dari pemerintah. Modal bisnis yang ada di Bara Kaltim Sejahtera sudah sangat cukup. Kami tinggal mengembangkan modal yang ada untuk memperkuat lini usaha,” tegasnya.

Meski begitu, ia memastikan arah transformasi BKS tetap berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Saat ini, kontribusi BKS terhadap PAD cukup signifikan melalui kepemilikan saham di PT Mahakam Sumber Jaya, dan ke depan diharapkan bisa meningkat melalui diversifikasi usaha baru.

“Harapannya tentu kontribusi terhadap PAD terus meningkat. Pemerintah meminta agar ada tambahan-tambahan PAD dari sektor BUMD, supaya ketika ada efisiensi di sektor lain, kontribusi dari BUMD bisa menjadi pengganti,” jelas Nidya.

Untuk memperkuat ekspansi bisnis, BKS juga tengah mengkaji pembentukan anak perusahaan baru di sektor tambang dan perdagangan hasil tambang. Langkah ini diambil seiring dengan rencana merger dan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kompetensi serupa.

“Mungkin nanti kami akan coba komunikasikan untuk membentuk satu anak perusahaan bersama. Sementara anak-anak perusahaan kami yang lama akan dievaluasi kembali, karena masih banyak yang perlu direfresh agar lebih adaptif terhadap tantangan bisnis ke depan,” ujarnya.

Dengan serangkaian langkah strategis tersebut, Nidya optimistis bahwa Bara Kaltim Sejahtera mampu menjadi BUMD yang mandiri, kompetitif, dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi Kalimantan Timur.

“Kami ingin BKS benar-benar menjadi perusahaan yang tumbuh sehat, berdaya saing, dan bisa memberikan manfaat langsung bagi daerah,” pungkasnya.

YANI | WONG

Comments are closed.