BeritaKaltim.Co

Pencarian Arbainsyah yang Hilang di Arus Deras Loa Buah Sungai Mahakam

BERITAKALTIM.CO — Sore di tepi Sungai Mahakam itu semula tenang. Kapal-kapal tongkang yang bersandar di dermaga PT Kalamur tampak biasa saja, dengan deru mesin kayu dan percakapan para pekerja yang bersahutan di antara gemericik air. Namun, dalam sekejap, suasana berubah mencekam.

Sekitar pukul 15.00 WITA, Arbainsyah (45) — karyawan PT Kalamur — terpeleset dari atas kapal saat sedang memindahkan tumpukan kayu ke dermaga. Tubuhnya yang tak sempat berpegangan jatuh ke sungai yang berarus deras. Dalam hitungan detik, ia lenyap di antara pusaran air Mahakam yang keruh kecokelatan.

“Awalnya kami kira dia bercanda,” tutur seorang rekan kerja yang tak mau disebut namanya. “Begitu sadar dia tidak muncul lagi ke permukaan, kami langsung panik dan teriak minta tolong.”

Laporan cepat dari pekerja di dermaga segera diteruskan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, yang langsung mengerahkan Pos SAR Samarinda. Pada pukul 17.10 WITA, satu tim Search and Rescue Unit (SRU) berangkat dari Samarinda membawa peralatan lengkap: Rubber boat Basarnas, rescue car, tabung selam, dan radio komunikasi.

Sekitar 45 menit kemudian, tim tiba di lokasi kejadian di koordinat 0°34’6.30″S – 117°4’49.90″E — wilayah perairan Loa Buah, yang dikenal berarus kuat dan berlumpur dalam. Di tempat itu, kapal-kapal log kayu bersandar rapat, dan warga sekitar sudah berkumpul menatap aliran sungai dengan wajah cemas.

“Kami telah mengerahkan tim dan peralatan terbaik. Dengan kondisi arus Mahakam yang cukup deras, pencarian dilakukan dengan hati-hati namun tetap intensif,” kata Mardi Sianturi, Kepala Pos SAR Samarinda, saat ditemui di lokasi.

Kerja Bersama di Tengah Arus Deras

Operasi SAR ini tidak hanya dilakukan oleh Basarnas. Di lapangan, turut bergabung Polairud Polda Kaltim, BPBD Samarinda, tim keamanan PT Kalamur, serta sejumlah relawan sungai yang terbiasa dengan kondisi arus Mahakam.

Mereka bekerja dalam sinergi: sebagian melakukan penyisiran dengan perahu karet di radius 1 kilometer dari lokasi jatuhnya korban, sementara tim selam melakukan pencarian di bawah permukaan air. Beberapa warga terlihat membantu dengan memberikan informasi arah arus dan titik kemungkinan korban terbawa.

Malam pun tiba, dan operasi dihentikan sementara karena kondisi arus semakin deras dan jarak pandang minim. Lampu sorot dari perahu dan dermaga masih menyorot permukaan air, seolah menolak menyerah pada gelapnya malam.

“Kami berterima kasih atas laporan cepat masyarakat dan dukungan semua pihak. Sinergi ini sangat penting dalam operasi seperti ini,” ujar Mardi.

Sungai Mahakam: Antara Nafkah dan Bahaya

Bagi warga Samarinda dan Loa Janan, Sungai Mahakam bukan sekadar aliran air — ia adalah urat nadi kehidupan. Di sepanjang tepian sungai ini berdiri tambang, pabrik kayu, serta pemukiman pekerja yang menggantungkan hidup pada perahu dan ponton. Tapi di balik fungsinya sebagai sumber penghidupan, Mahakam juga menyimpan ancaman yang setiap saat bisa menelan korban.

“Air Mahakam kelihatan tenang, tapi arus di bawahnya kuat sekali. Sudah banyak korban tenggelam di sini,” tutur seorang relawan senior dari komunitas penyelam lokal.

Setiap musim hujan tiba, debit air Mahakam meningkat, membuat arus lebih deras dan visibilitas di dalam air sangat rendah. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi tim SAR setiap kali terjadi insiden.

Harapan yang Belum Padam

Hingga Jumat pagi, tim SAR masih terus melakukan pencarian. Radius pencarian diperluas hingga beberapa kilometer dari lokasi awal, mengikuti arus sungai yang mengarah ke hilir.

Nama Arbainsyah, karyawan setia yang telah 10 tahun bekerja di PT Kalamur, kini menjadi panggilan doa di rumah dan di tepi dermaga tempat ia terakhir kali terlihat. Rekan-rekannya berharap, meski kecil kemungkinan, tubuhnya bisa segera ditemukan — setidaknya agar keluarga dapat memberi penghormatan terakhir.

Data Operasi dan Korban

Korban:

  • Nama: Arbainsyah

  • Usia: 45 tahun

  • Pekerjaan: Karyawan PT Kalamur Samarinda

  • Kronologi: Terpeleset dari kapal saat aktivitas bongkar muat kayu di Sungai Mahakam, Kamis (13/11) pukul 15.00 WITA.

Unsur Terlibat Operasi SAR:

  • Pos SAR Samarinda

  • Polairud Polda Kaltim

  • BPBD Samarinda

  • PT Kalamur Samarinda

  • Relawan sungai setempat

WONG

Comments are closed.