BERITAKALTIM.CO — Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin secara resmi membuka Festival Memory of Yupa 2025 yang digelar di Museum Lesong Batu, Kecamatan Muara Kaman, Senin (17/11/2025) malam. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan bersama para tokoh budaya dan jajaran pemerintah daerah.
Festival ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat dukungan publik terhadap proses registrasi Arsip Prasasti Yupa sebagai nominasi Memori Kolektif Bangsa (MKB). Prasasti Yupa diketahui sebagai bukti tertua keberadaan kerajaan Hindu pertama di Nusantara.
Plt. Kepala Dinas Kearsipan Kukar, Rinda Desianti, menyampaikan bahwa saat ini Arsip Yupa tengah memasuki verifikasi tahap kedua oleh MKB ANRI.
“Kami berharap dukungan publik semakin kuat agar Arsip Yupa, sebagai bukti peradaban tertua di Nusantara, memperoleh pengakuan nasional yang setara dengan nilai sejarahnya,” ujar Rinda mewakili Wabup Rendi.
Perjalanan Budaya Menyusuri Sungai Mahakam
Rangkaian festival dimulai sejak siang hari dengan perjalanan menggunakan kapal Pesut Mahakam dari Tenggarong menuju Muara Kaman. Perjalanan ini dikemas sebagai pengalaman edukatif dengan narasi sejarah tentang peradaban awal di tepi Sungai Mahakam.
Rinda menjelaskan bahwa kegiatan “Ngapeh On The River” menjadi bagian dari upaya mengenalkan kembali jalur bahari yang dahulu menjadi nadi transportasi Kerajaan Kutai. Selain itu, festival juga diramaikan dengan kegiatan Jumba, Nyerawen, dan Story L.A., melibatkan masyarakat serta pelajar setempat.
“Prasasti Yupa bukan sekadar penanda masa lalu, tetapi identitas dan kebanggaan yang harus diwariskan kepada generasi mendatang,” tegas Rinda.
Sekilas Sejarah Kerajaan Mulawarman di Muara Kaman
Muara Kaman diyakini sebagai pusat Kerajaan Kutai Martapura, kerajaan Hindu tertua di Indonesia, yang berkembang pada abad ke-4 hingga abad ke-5 M. Kerajaan ini dipimpin oleh raja terkenal Mulawarman, putra Aswawarman, yang namanya diabadikan dalam tujuh Prasasti Yupa.
1. Prasasti Yupa: Bukti Tertua Kerajaan Hindu di Nusantara
Prasasti Yupa dibuat dari batu besar berbentuk tugu dan beraksara Pallawa serta berbahasa Sanskerta. Yupa digunakan sebagai tugu peringatan upacara kurban yang dilakukan Raja Mulawarman bagi para brahmana. Dari prasasti inilah para arkeolog mengetahui silsilah raja dan aktivitas kerajaan.
2. Mulawarman, Raja Dermawan
Nama Mulawarman dikenang karena kemurahan hatinya yang memberikan ribuan ekor sapi sebagai persembahan. Catatan dalam Yupa menggambarkan masa pemerintahannya sebagai periode kemakmuran di wilayah hulu Mahakam.
3. Muara Kaman: Situs Peradaban Awal Nusantara
Daerah Muara Kaman menyimpan banyak situs peninggalan, termasuk Lesong Batu yang turut dikunjungi Wabup Rendi dan jajarannya saat pembukaan festival. Tempat ini dianggap sebagai bagian penting kawasan kerajaan, yang kini menjadi lokasi Museum Lesong Batu.
Kukar Tegaskan Komitmen Jaga Warisan Peradaban
Festival Memory of Yupa 2025 menjadi momentum bagi Kukar untuk menegaskan identitas daerah sebagai pusat peradaban awal di Nusantara. Pemerintah berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dalam kalender budaya daerah.
Wabup Rendi melalui Dinas Kearsipan menyampaikan bahwa pelestarian arsip sejarah, situs budaya, dan tradisi lokal bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.
“Warisan sejarah ini harus terus dijaga dan diperkenalkan kepada generasi masa kini agar mereka memahami akar peradaban kita,” ujarnya.
HARDIN | WONG | ADV
Comments are closed.