BERITAKALTIM.CO — Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin menggelar pertemuan dengan pengurus Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar di De’Cafe Samarinda, Rabu (19/11/2025). Pertemuan tersebut turut dihadiri anggota DPRD Kukar bidang pariwisata sekaligus pelaku Ekraf Rahmad Dermawan, serta Kepala Bidang Pengembangan Ekraf Dispar Kukar, Zikri Umulda.
Agenda ini merupakan bagian dari langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar untuk kembali menghidupkan peran dan aktivitas para pelaku ekonomi kreatif di seluruh kecamatan. Langkah tersebut sekaligus menjadi penguatan menuju suksesnya program besar Kukar Kaya Festival yang mulai dimatangkan untuk pelaksanaan tahun 2026.
Rahmad Dermawan menyebut pentingnya konsolidasi agar pelaku Ekraf di kecamatan dapat memahami arah kebijakan Pemkab Kukar.
“Hal ini penting terkonsolidasi supaya para pelaku Ekraf bisa menjalankan dan menerjemahkan apa yang menjadi keinginan Pemkab Kukar dalam mendukung dan mensuport pelaku Ekraf,” ungkap Rahmad
Dalam audiensi tersebut, Wabup Rendi Solihin menekankan bahwa Dispar Kukar melalui Bidang Pengembangan Ekraf segera berkomunikasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI terkait penyelarasan nomenklatur organisasi Ekraf di daerah. Penyelarasan ini diperlukan untuk memastikan struktur organisasi Kekraf kecamatan memiliki arah yang sama dengan kebijakan pusat dan daerah.
Selain itu, Rendi juga berencana meresmikan Gedung Kekraf Kukar pada akhir tahun ini. Rendi berharap pada momen tersebut, struktur organisasi Kekraf di seluruh kecamatan sudah terbentuk secara lengkap dan rapi.
Ia menekankan pentingnya regenerasi dalam tubuh organisasi Kekraf agar tidak terjadi tumpang tindih jabatan.
Regenerasi ini juga memungkinkan para pengurus kecamatan naik kelas menjadi pengurus Kekraf Kabupaten.
“Jika masih ingin tetap menjadi pengurus kecamatan, silakan dikomunikasikan secara teknis bagaimana organisasi ini bisa berjalan baik. Pemkab Kukar akan selalu memberikan dukungan,” ucap rendi
Pemkab Kukar melalui Dispar akan menerbitkan surat edaran kepada seluruh kecamatan terkait penyusunan struktur kepengurusan Kekraf tingkat kecamatan, termasuk pendampingan dari para pengurus yang sudah ada.
Rendi menegaskan bahwa Pemkab Kukar berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada pelaku Ekraf di kecamatan, termasuk fasilitasi komunikasi, pengembangan usaha kreatif, hingga program-program pemberdayaan yang akan berjalan ke depan.
Pada akhir tahun, Pemkab Kukar juga berencana memberikan penghargaan bagi pelaku Ekraf dari berbagai kecamatan yang dinilai aktif dan berkontribusi dalam mengangkat potensi daerah.
“Kita tidak hanya berbicara soal anggaran APBD. Yang lebih penting adalah bagaimana promosi dan pengangkatan budaya lokal bisa semakin dikenal. Pemerintah akan memberikan apresiasi,” tegasnya.
Rendi juga menyinggung pentingnya mengangkat kultur dan kekhasan setiap daerah di Kukar. Menurutnya, Kukar tidak hanya memiliki satu kultur, melainkan keberagaman mulai dari wilayah pesisir, tengah, hulu hingga hilir yang harus menjadi kekuatan dalam penyelenggaraan event ke depan.
Lebih lanjut, mencontohkan Tempe Loa Kulu, Kampung Handil di Muara Jawa, serta berbagai identitas lokal lain yang akan diangkat sebagai ikon kecamatan dalam gelaran festival.
Konsep Tingkilan juga akan menjadi ciri khas event Kukar. Artis ibu kota bukan lagi menjadi fokus utama, melainkan pendukung untuk memperkenalkan seni Tingkilan Kutai ke skala nasional.
“Ketika artis menyanyikan lagu tingkilan Kutai, itu akan direkam dan dapat menjadi promosi serta aset daerah,” tegas Rendi.
Dengan konsolidasi ini, ia berharap sektor ekonomi kreatif di kecamatan kembali aktif dan mampu berkontribusi lebih besar terhadap identitas dan perekonomian daerah.
SANDI | WONG | ADV
Comments are closed.