BeritaKaltim.Co

Pemprov Kaltim kirim bantuan kesehatan bagi korban kekeringan Mahulu

BERITAKALTIM.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengirimkan tim medis dan bantuan logistik ke Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) untuk menangani dampak kekeringan ekstrem.

“Bantuan ini ditujukan untuk warga di dua kecamatan yang paling terdampak, yakni Long Pahangai dan Long Apari, yang mengalami kesulitan akses dan pasokan makanan,” kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Jumat.

Ia menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 50 paket bantuan untuk bayi, 50 paket untuk balita, dan 50 paket untuk ibu hamil. Bantuan tersebut berisi makanan tambahan, vitamin, dan obat-obatan. Tiga orang petugas Dinkes dikerahkan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang berhak.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes Mahulu untuk menentukan sasaran. Kami juga mendapat laporan bahwa meski tenaga kesehatan di sana cukup, kebutuhan makanan menjadi masalah utama karena harganya melambung tinggi,” kata Jaya.

Ia menambahkan bahwa pengiriman bantuan tidak berhenti sampai di sini. Pihaknya akan mengirimkan bantuan susulan berupa makanan tambahan, masker, serta obat-obatan untuk penyakit yang sering muncul saat kekeringan, seperti gatal-gatal, demam, diare, dan ISPA.

Sementara itu, Ketua Tim Pengendalian Krisis Kesehatan Dinkes Kaltim Adi Permana menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah adanya Surat Keputusan (SK) Bupati Mahulu dan Gubernur Kaltim terkait siaga bencana hidrometeorologi.

Kondisi kekeringan di Mahulu ini diperburuk oleh kesulitan akses logistik, terutama karena sungai sebagai jalur utama tidak bisa dilalui kapal. Hal ini menyebabkan jalur darat menjadi satu-satunya pilihan, tetapi perjalanannya sangat berat dan memakan waktu berhari-hari.

“Kami merespons kondisi ini dengan mengirimkan tim asesmen untuk mengkaji masalah di lapangan. Kami juga memberikan bantuan makanan terlebih dahulu untuk kelompok rentan, seperti bayi, balita, dan ibu hamil,” jelas Adi.

Bantuan makanan tambahan serta vitamin dan obat-obatan telah diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim. Rombongan pengantar bantuan yang terdiri atas tim Dinkes dan BPBD akan berangkat menggunakan mobil konvoi.

Adi juga menyoroti kondisi ganda yang terjadi di Kaltim tahun ini, di mana sebagian wilayah mengalami kekeringan dan kebakaran hutan, sementara sebagian lainnya masih dilanda banjir. Ini menciptakan tantangan penanganan bencana yang kompleks.

“Kami akan terus memantau situasi dan melakukan pengiriman bantuan susulan jika diperlukan. Kami juga sudah melaporkan kondisi ini ke pusat krisis,” demikian Adi Permana. #

ANTARA | Wong

Comments are closed.