
BERITAKALTIM.CO – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, mengajak para siswa di Samarinda untuk menginternalisasi Tujuh Kebiasaan Hebat sebagai bekal membangun generasi sehat, kuat, dan produktif.
Ajakan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan “Pagi Ceria” yang digelar di GOR Segiri, Jl. Kusuma Bangsa Samarinda, Selasa (30/9).
Menurut Abdul Mu’ti, kegiatan ini merupakan sarana pembiasaan positif sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan karakter yang kuat sekaligus bugar secara fisik.
“Acaranya tadi satu rangkaian mulai dari menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, berdoa untuk menumbuhkan spiritualitas, hingga Senam Anak Indonesia Hebat atau SAIH untuk membiasakan anak-anak beraktivitas fisik,” kata Abdul Mu’ti.
Ia menilai kebiasaan berolahraga menjadi sangat penting di tengah fenomena menurunnya aktivitas fisik di kalangan generasi muda. Banyak anak dan remaja cenderung pasif sehingga rentan mengalami masalah kebugaran bahkan persoalan mental.
“Kalau anak-anak kita terbiasa bergerak, terbiasa berolahraga, maka fisiknya lebih sehat, mentalnya lebih kuat, dan produktivitasnya juga meningkat,” ujarnya.
Program yang diinisiasi Kemendikdasmen itu berangkat dari visi Presiden RI dalam Astacita keempat, yaitu membangun manusia Indonesia yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
Adapun Tujuh Kebiasaan Hebat yang ditekankan meliputi:
1. Bangun pagi,
2. Beribadah,
3. Berolahraga,
4. Makan sehat bergizi,
5. Gemar belajar,
6. Bermasyarakat,
7. Tidur cepat.
“Produktivitas itu dibangun secara fundamental dari kebiasaan gemar belajar. Anak-anak yang cinta ilmu akan menjadi pembelajar sepanjang hayat, berpikir kritis, dan mampu memecahkan persoalan kompleks,” jelasnya.
Selain itu, kebiasaan bermasyarakat juga dianggap penting agar generasi muda dekat dengan lingkungan sosial maupun alam sekitar, sekaligus mewarisi nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Abdul Mu’ti menyebut, penerapan program ini di sejumlah sekolah telah terbukti membawa dampak positif. Berdasarkan penelitian, ada tiga pengaruh utama yang muncul.
“Pertama, meningkatnya kedisiplinan karena siswa terbiasa bangun pagi sehingga datang tepat waktu ke sekolah. Kedua, anak-anak lebih bertenaga dan mandiri berkat pembiasaan makan sehat bergizi. Ketiga, semangat belajar meningkat, yang sangat relevan dengan rencana pemberlakuan tes kemampuan akademik bagi siswa kelas 12, 9, dan 6,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mu’ti juga mengapresiasi antusiasme para siswa Samarinda yang mengikuti kegiatan dengan penuh semangat, khususnya saat melaksanakan senam bersama.
“Anak-anak sangat gembira, mereka bersemangat bergerak. Terlebih, kegiatan ini difasilitasi dengan gedung olahraga baru yang representatif dari pemerintah kota. Ini menjadi modal baik bagi tumbuhnya budaya hidup sehat,” katanya.
Mendikdasmen menegaskan, keberhasilan program pendidikan tidak hanya diukur dari capaian akademik, tetapi juga dari pembentukan karakter dan kebiasaan positif sejak dini.
“Kita ingin anak-anak tumbuh sehat, disiplin, gemar belajar, sekaligus memiliki empati sosial. Itulah fondasi untuk mewujudkan generasi emas Indonesia,” pungkasnya.
Reporter : Yani | Editor : Wong
Comments are closed.