BeritaKaltim.Co

Seluruh Korban Kapal Ferry Tenggelam di Ujoh Halang Berhasil Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

BERITAKALTIM.CO – Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan seluruh korban tenggelamnya kapal ferry di Perairan Ujoh Halang, Kabupaten Kutai Barat. Dengan ditemukannya korban terakhir pada Kamis malam (13/11), operasi pencarian resmi ditutup setelah berlangsung selama dua hari.

Kapal yang mengangkut 28 penumpang itu mengalami kecelakaan di Sungai Mahakam pada awal pekan ini. Berdasarkan laporan resmi, 20 orang selamat, sementara 8 penumpang ditemukan meninggal dunia.

Delapan Korban Ditemukan di Titik Berbeda

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan,
Endrow Sasmita, S.E., M.M., menjelaskan bahwa penemuan korban dimulai pada Rabu pagi hingga Kamis malam.

Korban pertama, Marselus Bouk alias Cello (24), ditemukan pada Rabu pukul 06.00 WITA di koordinat 0°3’31.60″S 115°36’56.30″E, atau sekitar 3,69 km dari lokasi kejadian. Korban lain—Anci Anwar (50), Dedy (30), Yanto (40), Ilham (27), Asmanu/Bogel (55), dan Ira (24)—juga ditemukan di titik berbeda dengan jarak bervariasi, mulai 100 meter hingga 13 km dari lokasi kapal tenggelam.

Pada Kamis malam pukul 22.19 WITA, Tim SAR menemukan korban terakhir atas nama Pendy (30) pada koordinat 0°04’21.3″S 115°39’45.0″E, atau berjarak 10,7 km dari titik tenggelam. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Harapan Insan Sendawar.

Dengan ditemukannya seluruh korban, seluruh unsur SAR segera melakukan debriefing penutupan operasi.

“Terima kasih kepada seluruh unsur SAR gabungan. Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi SAR diusulkan ditutup dan seluruh personel kembali ke satuannya masing-masing,” ujar Endrow.

Arus Deras Hambat Penyelaman

Pada Rabu sore, tim sempat melakukan penyelaman ke badan kapal untuk mempercepat pencarian. Namun, operasi penyelaman dihentikan pada pukul 15.00 WITA karena arus sungai yang sangat deras dan membahayakan keselamatan penyelam.

Pencarian kemudian difokuskan melalui penyisiran permukaan, observasi drone thermal, dan patroli air hingga malam hari.

Operasi SAR didukung oleh berbagai unsur, antara lain:

  • Basarnas Balikpapan,

  • Polres Kutai Barat,

  • Brimob Kompi 2,

  • Polairud Res Kutai Barat,

  • BPBD Provinsi Kaltim dan Kutai Barat,

  • Dinas Perhubungan,

  • TNI, tenaga medis, serta masyarakat setempat.

Peralatan yang digunakan mencakup rubber boat, speedboat, drone thermal, dan peralatan selam.
Upaya kolaboratif ini menjadi kunci keberhasilan pencarian seluruh korban.

WONG

Comments are closed.