BeritaKaltim.Co

Tragedi Waduk Km 8 Balikpapan: Enam Anak Tewas Tenggelam

BERITAKALTIM.CO- Tragedi tenggelamnya enam anak di Waduk Km 8 Balikpapan Utara pada Senin malam (17/11/2025) bukan hanya mencatat duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang keselamatan kawasan waduk yang selama ini kerap dijadikan lokasi bermain warga.

Peristiwa maut itu terjadi ketika sekelompok anak dilaporkan tengah bermain air dan berenang di area waduk. Dua korban sempat ditemukan warga tak lama setelah kejadian, sementara empat lainnya baru berhasil ditemukan beberapa jam kemudian oleh tim SAR gabungan. Seluruh korban dinyatakan meninggal dunia saat dievakuasi.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan, Endrow Sasmita, mengonfirmasi bahwa total terdapat enam anak menjadi korban, terdiri dari tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan. “Seluruh korban sudah berada di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) untuk penanganan lanjutan,” ujarnya singkat.

Hingga kini, identitas lengkap serta kronologi detail masih menunggu keterangan resmi dari pihak berwenang.

Warga sekitar menyebut kawasan waduk itu sudah beberapa kali menjadi tempat anak-anak mandi atau berenang ketika air terlihat tenang. Padahal, waduk memiliki karakteristik air dalam, dasar yang licin, dan arus pusaran di titik tertentu yang berbahaya bagi siapa pun, terlebih anak-anak.

Sejumlah tokoh masyarakat menilai bahwa tragedi kali ini semakin menegaskan perlunya pengawasan dan aturan yang jelas untuk mencegah kejadian serupa.

Usai kejadian tersebut, muncul dorongan agar pemerintah segera menetapkan waduk sebagai zona terlarang untuk aktivitas bermain air. Langkah berikut yang dinilai mendesak adalah pemasangan pagar pengaman, rambu peringatan, dan patroli berkala.

Pemerhati kebencanaan daerah menilai bahwa edukasi kepada warga mengenai bahaya waduk harus segera ditingkatkan, terutama memasuki musim hujan ketika debit air kerap meningkat.

Selain penegasan aturan, tragedi ini menjadi peringatan serius bagi orang tua untuk memastikan anak-anak tidak bermain di kawasan waduk tanpa pengawasan. Kesadaran kolektif masyarakat dinilai sangat penting, agar fasilitas air tidak lagi menjadi ancaman.

Kematian enam anak ini memunculkan pertanyaan lanjutan mengenai keamanan seluruh waduk dan embung di wilayah Balikpapan. Banyak di antaranya yang berada dekat permukiman dan berpotensi menjadi lokasi bermain anak-anak.

Tragedi Waduk Km 8 bisa menjadi momentum bagi pemerintah melakukan pemetaan ulang titik-titik air berbahaya; audit keselamatan seluruh waduk; penyediaan sarana pengawasan dan penyelamatan cepat dan kampanye keselamatan air bagi keluarga dan sekolah-sekolah.

Kawasan waduk adalah fasilitas penting bagi penyediaan air, namun tanpa perlindungan memadai, ia juga bisa berubah menjadi titik rawan hilangnya nyawa. Kejadian Waduk Km 8 menjadi duka bersama, sekaligus pengingat bahwa keselamatan anak-anak tidak boleh meninggalkan celah.

NIKEN | WONG

Comments are closed.