BeritaKaltim.Co

Wakil Ketua DPRD Kaltim Minta PLN Cari Solusi Mengubah “Sistim Mahakam”

BERITAKALTIM.CO- Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji Menanggapi kasus pemadaman listrik secara massal di Kalimantan Timur yang terjadi Kamis 27 Mei 2021 lalu. Menurutnya insiden tersebut memberikan pesan kepada semua pihak bahwa sistim jaringan interkoneksi yang diprogram PLN (Perusahaan Listrik Negara) sangat rentan dan menimbulkan kerugian besar jika terjadi blackout.

Saat terjadi blackout seperti pada Kamis 27 Mei lalu, seluruh layanan setrum ke rumah-rumah, perkantoran dan industri langsung terputus. Hal itu terjadi karena pada Sistim Mahakam ada tujuh daerah interkoneksi teraliri listrik, yakni Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kertanegara, Bontang hingga Kutai Timur. Bahkan pada Sistim Mahakan ini dialirkan juga listrik ke Kalimantan Selatan.

Dalam jaringan interkoneksi yang akrab dengan sebutan “Sistim Mahakam” menggabungkan semua sumber daya pembangkit listrik yang tersedia di Kalimantan Timur. Ada tiga unit PLTU masuk dalam sistem interkoneksi, yakni PLTU Teluk Balikpapan berdaya 2×100 megawatt, PLTU Tanjung Batu 2×110 megawatt dan PLTU Bontang 2×30 megawatt.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji, informasi yang diterimanya dari PLN bahwa Kaltim sudah suplus listrik. Hanya saja masih ada daerah di pedalaman yang belum teraliri sehingga masih dibutuhkan penambahan mesin pembangkit pada masa mendatang. Termasuk agar mampu mengaliri kawasan Ibu Kota Negara yang segera dibangun di sekitat Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser utara.

“Kita sudah surplus listrik. Itu disampaikan manajemen PLN kepada kami. Hanya memang masih ada daerah di Kaltim yang belum terpasang jaringan, sehingga belum ada listriknya. Jika sudah terpasang tentu memerlukan pasokan daya lagi,” ujar Seno Aji.

Tentang kejadian blackout yang memadamkan listrik hingga 9 jam untuk kota Samarinda, Seno Aji menyebut pihaknya waktu itu langsung meminta PLN mempercepat penanganan blackout. Namun karena sifatnya teknis, dewan bersama pemerintah hanya bisa meminta memperbaiki kerusakan gardu listrik yang bermasalah.

“Memang ini disayangkan. Tapi karenya sifatnya accident, PLN juga tidak bisa disalahkan. Syukur alhamdulillah mereka mengerti dan segera melakukan perbaikan itu,” ujarnya kepada Wartawan di Hotel Mercure, Samarinda, Jumat (28/5/2021).

Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) ini mengusulkan kepada PLN agar ke depannya jaringan listrik tidak menjadi satu jalur. Sehingga pemadaman listrik tidak merembet ke daerah lain. Seno juga meminta agar operasional PLTU Tanjung Batu lebih dimaksimalkan, untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Kaltim.

“Jadi jika Balikpapan blackout apakah bisa diputus antara Balikpapan dan Samarinda. Sehingga pemadaman listrik tidak menjalar juga ke Kukar dan Samarinda,” kata Seno. #

Wartawan: Hardi

Comments are closed.