Siapa Marcus John “Formula E” yang Disebut Ferdinand Hutahaean?

BERITAKALTIM.CO- Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean buka suara terkait aksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki dugaan adanya kerugian negara pada rencana penyelenggaraan balapan mobil Formula E di Jakarta.

“Nitip info ke @KPK_RI, kalau meriksa kasus Formula E, minta bukti transfer Fee-nya untuk membuktikan Fee ditransfer ke siapa. Karena banyak info beredar bahwa Fee ditransfer ke Rek marcus Jhon calo Formula E. Jangan2 itu alasan makanya Anies tak berani buka bukti transfernya,” ujar Ferdinand dalam cuitannya di akun twitter @@FerdinandHaean3, sekitar jam 11.22 Wita, Jumat (5/11/2021).

Seperti yang beredar di media, Pemprov DKI sudah mengeluarkan uang untuk membeli hak penyelenggaraan dan komitmen fee. Angka pastinya belum jelas, hanya saat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta memerika menemukan adanya pengucuran APBD total 53 juta pound sterling atau setara Rp 983,31 miliar untuk Formula E Operation (FEO).

Penjelasan ini tertuang dalam hasil audit laporan keuangan pemerintah DKI tahun 2019. Angka Rp 983,31 miliar terdiri dari: Biaya komitmen yang dibayarkan 2019 sebesar 20 juta pound sterling atau setara Rp 360 miliar; Biaya komitmen yang dibayarkan 2020 sebesar 11 juta pound sterling atau setara Rp 200,31 miliar; Bank Garansi senilai 22 juta pound sterling atau setara Rp 423 miliar.

Pertanyaannya, siapa Markus Jhon yang disebut-sebut dalam cuitannya Ferdinan Hutahaean?

Mencari dari google, kemungkinan yang dimaksud dengan Marcus Jhon seperti yang tayang di laman conference.massparticipationworld.com. Di situ tertera nama Marcus John.

Dia adalah seorang ahli dalam bisnis mengenai hak olahraga internasional. John juga seorang CEO dari Sports Capital Advisors (SCA) dan dalam artikel disebut tinggal di Singapura bersama keluarga.

Bidang kerja perusahaan yang dipimpinnya mencakup 6 area utama dalam ekosistem olahraga:

1. Teknologi – aplikasi, e-sports, game, dan solusi kesehatan
2. Agensi – layanan khusus untuk sponsor perusahaan dan pemilik acara
3. IP/Properti – acara berdiri sendiri serta liga dan seri
4. Hak Media – dengan fokus utama pada hak OTT
5. Tim Profesional – waralaba olahraga dan investasi/pembelian klub
6. Bridge Financing untuk waralaba atau klub

Tugasnya adalah memberi saran kepada klien konsultan internasional tentang semua masalah dan peluang di seluruh properti olahraga terbesar di dunia seperti Olimpiade, FIFA WC, UEFA CL, dan acara golf besar.

Disebut juga dia adalah investor di Formula-E dan teknologi disruptif lainnya. #

Wartawan: charle

Balapan mobilFerdinan HutahaeanFormula EKPK