Implementasi “Kaltim Berdaulat”, APBD untuk Kebutuhan Rakyat

BERITAKALTIM.CO- Visi Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi tentang “Kaltim Berdaulat”, masih sering jadi perdebatan masyarakat. Namun kedua pemimpin yang segera berakhir tugasnya 1 Oktober 2023 ini dengan sabar menjelaskan bahwa yang dimaksud bukan keinginan Kaltim Merdeka.

Dalam banyak kesempatan, Gubernur Isran Noor menegaskan makna berdaulat dalam visi yang digaungkannya bukan berarti Kaltim ingin merdeka dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tapi bagaimana provinsi ini mampu berdiri kokoh dan mandiri untuk mengelola lingkungan dan semua potensi sumber daya yang dimiliki, serta bisa terus memberikan kontribusi besar bagi republik ini.

Kaltim Berdaulat juga memiliki makna sebagai pembangunan merata ke seluruh penjuru Kaltim. Terdistribusi kepada masyarakat yang ada di 10 kabupaten/kota Benua Etam.

Maka selama 2018-2023 komitmen kedua pemimpin Kaltim itu tetap tak tergoyahkan. Implementasinya adalah tidak ada proyek-proyek mercusuar yang dibangun menggunakan APBD provinsi. Anggaran harus didistribusikan untuk kepentingan rakyat secara menyeluruh di Kaltim.

Sementara proyek-proyek besar menurut dia, diperjuangkan menggunakan APBN dan dana-dana pusat.

Dalam strategi pembangunan ini, Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi secara nyata telah membuktikan dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim. Sekitar 500an triliun dana pusat akan digunakan untuk membangun IKN dengan berbagai fasilitas pendukung di dalam dan di luar area IKN, termasuk infrastruktur kawasan penyangga IKN.

Kembali ke pembangunan Kaltim, perhatian besar juga diberikan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi bagi warga yang tinggal di kawasan perbatasan dan pedalaman, seperti di Kutai Barat dan Mahakam Ulu (Mahulu). Dengan demikian, maka perhatian kedua pemimpin ini bukan hanya untuk warga kawasan perkotaan, seperti penanganan banjir dan jalan berlubang di Kota Samarinda, tapi juga untuk warga perbatasan dan pedalaman dengan membangun jalan dan puluhan jembatan.

“Untuk ruas jalan Tering (Kutai Barat) – Ujoh Bilang (Mahakam Ulu) total penanganan tahun 2019 – 2021 dalam bentuk perkerasan aspal sepanjang 24,93 km, cut/fill dan timbunan pilihan 14,36 km. Kita juga bangun 6 jembatan panel,” kata Gubernur Isran Noor, Kamis (2/2/2023). #

Wartawan: Awang Fathur

@fathurgubernur kaltimHadi MulyadiIsran Noor
Comments (0)
Add Comment