BERITAKALTIM.CO- Sektor Pendidikan di Kalimantan Timur sudah cukup baik, ditandai dengan indek pembangunan manusia (IPM) Kaltim tahun 2020 yang cukup tinggi , 76,24. Namun tidak bisa disangkal pula jika masih banyak anak putus sekolah yang perlu mendapatkan perhatian.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Kaltim, Syafruddin. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menguraikan lewat status media sosial facebooknya, ketika mendengarkan keluh kesah dari pengamen yang sedang nangkring dan bernyanyi dekat kantor DPW PKB Kaltim, Jalan Juanda, Kota Samarinda.
“Saya sedang menyaksikan pengamen jalanan yang sedang bernyanyi di depan markas PKB Kaltim, mereka ini putus sekolah karena tidak ada biaya tapi semangat mereka luar biasa,” urai Syafruddin.
Namun demikian masih ada alternatif yang ditempuh untuk mendapatkan ijazah, salah satunya yakni melalui program persamaan seperti paket A hingga paket C.
“Kakaknya hanya selesai kelas 2 SMP dan alhamdulilah udah dapat paket B dan dia bertekad mengejar paket C, sedangkan adeknya tidak lulus SD dan sedang berusaha untuk mengejar Ijazah Paket A, B dan C,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Ketua DPW PKB tersebut mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan sektor pendidikan dengan memaksimalkan amanat konstitusi yakni 20 persen anggaran dari APBD untuk pendidikan.
“Ini adalah potret pendidikan di Kaltim, dan data anak putus sekolah tahun 2020 di kaltim sebanyak 1.670 anak, semoga ke depan tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena mimpi Pak Gubernur Kaltim ingin menciptakan Kalimantan Timur Berdaulat,” pungkasnya. #
Wartawan: Heriman.
Comments are closed.