BeritaKaltim.Co

Direncanakan 2016, Toko Indonesia di Krayan Kini Sudah Berdiri

BERITAKALTIM.CO– Apa yang menjadi gagasan Dr H Irianto Lambrie saat berkunjung ke perbatasan beberapa tahun lalu, kini telah terwujud. Pembangunan Toko Indonesia. Selasa (13/10/2020) lalu, Toko Indonesia yang berlokasi di Krayan, Nunukan diresmikan oleh Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi.
Pembangunan Toko Indonesia, merupakan ide yang dicetuskan Gubernur H Irianto Lambrie kala melakukan kunjungan ke wilayah Krayan pada sekitar tahun 2016 silam. Di mana, ketika itu, melihat melihat tingginya disparitas harga atau perbedaan harga di perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan daerah lainnya di Kaltara. Termasuk banyaknya barang dari Malaysia yang diperjualbelikan di perbatasan.
Atas pertimbangan itu, Pemerintah Provinsi Kaltara di bawah kepemimpinan Gubernur H Irianto Lambrie terpikir untuk mencarikan solusi, bagaimana mengurangi disparitas harga. Salah satunya dengan membangun toko atau pusat perbelanjaan, yang nantinya menjual produk-produk Indonesia dengan harga yang terjangkau.
“Agar harga bisa terjangkau, kita memberikan subsidi ongkos angkut (SOA) barang. Bahkan SOA barang ini sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Dengan adanya Toko Indonesia, masyarakat di wilayah perbatasan tidak hanya mudah berbelanja, tapi juga akan mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Ini sekaligus juga untuk menumbuhkan ekonomi di perbatasan. Karena lewat Toko Indonesia, masyarakat juga bisa menjual produk-produk olahan di toko itu,” kata Hartono, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kalimantan Utara (Kaltara), Hartono.
Toko Indonesia, dibangun secara bertahap dimulai sejak tahun 2017 silam. Pada 2017, pembangunan Toko Indonesia di Krayan dialokasikan anggaran Rp 5 miliar (tahap I) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD Provinsi. Kegiatannya yakni pekerjaan konstruksi struktur pada toko.
Berlanjut pada tahun 2018, dikucurkan anggaran Rp 4 miliar (tahap II), dan terakhir tahun 2019 (tahap III), dianggarkan Rp 8,4 miliar untuk penyelesaian.
Hartono mengatakan, Pemprov Kaltara telah menyediakan anggaran yang nantinya digunakan untuk pengisian awal Toko Indonesia. Nilainya sekitar Rp 200 juta. Dana ini gunakan untuk pengisian awal, berupa barang hibah kebutuhan pokok masyarakat (sembako) yang nantinya dijual di Toko Indonesia.
Ditambahkan, untuk tahun 2021, pengelolaan dan managemen Toko Indonesia nantinya akan dilakukan satu pintu, yakni melalui Perusahaan Daerah (Perusda) bekerjasama dengan Koperasi dan BUMDes. ”Kehadiran Toko Indonesia di perbatasan merupakan upaya Pemprov Kaltara dalam membantu warga kita di perbatasan, dalam memenuhi kebutuhannya. Barang-barang yang akan dijual nantinya merupakan produk asli Indonesia,” tuturnya.
Selain di Krayan, Pemprov Kaltara kembali akan membangun Toko Indonesia di wilayah perbatasan lainnya. Kali ini direncanakan di Sebatik, Nunukan. Sekarang sudah dalam tahap pematangan lahan, dan tahun depan dimulai pembangunannya. #

Wartawan: Pu

Comments are closed.