BeritaKaltim.Co

Eriksen, “You’ll Never Walk Alone”

BERITAKALTIM.CO – Anthem kebanggan tim liga inggris Liverpool, “You’ll Never Walk Alone” menggema di Stadion Parken, Kamis (18/6/2021) malam WIB. sesaat sebelum matchday kedua Grup A antara Denmark vs Belgia. Prosesi itu menjadi Penghormatan atas kondisi yang dialami punggawa Denmark, Christian Eriksen. Para penggemar yang memadati tribun membentangkan banner bertuliskan kata-kata dukungan buat eks bintang Tottenham Hotspur itu.

Masih lekat dalam ingatan, Eriksen mengalami henti jantung saat membela Timnas Denmark di laga perdana Euro 2020 kontra Finlandia akhir pekan lalu. Gelandang 29 tahun itu kolaps di lapangan, sebelum ditolong tim medis dan dibawa ke rumah sakit.

Insiden kolapsnya Eriksen mengundang simpati dari insan sepakbola di seluruh dunia. Doa dan dukungan diberikan untuk pemain Inter Milan tersebut agar dapat segera pulih dari penyakitnya.

Dilansir detikcom, Replika jersey raksasa Timnas Denmark dengan nomor punggung Eriksen ditampilkan di tengah lapangan sebelum pertandingan. Pihak Stadion Parken memutarkan anthem Liverpool, “You’ll Never Walk Alone” (Kamu Tidak Akan Pernah Sendirian), tepat ketika para pemain memasuki lapangan.

Timnas Belgia memberikan jersey tandang mereka dengan nama Eriksen dan nomor punggung 10 kepada pihak Denmark. Jersey tersebut sudah dipenuhi tanda tangan Romelu Lukaku dkk, serta dibingkai dengan pigura.

Wasit menghentikan pertandingan sementara pada menit ke-10 untuk memberikan kesempatan kepada kedua tim dan penggemar melakukan penghormatan buat Eriksen. Seisi stadion kompak bertepuk tangan sebagai simbol dukungan buat Christian Eriksen.

Duel Denmark vs Belgia berakhir dengan kekalahan Tim Dinamit 1-2. Tuan rumah sempat unggul via gol Yussuf Poulsen di menit kedua, tapi dapat dibalas De Rode Duivels melalui gol Thorgan Hazard (54′) dan Kevin De Bruyne (70′).

 

Eriksen : Saya Baru 29 Tahun

Jens Kleinefeld selaku dokter dari Timnas Denmark berkisah terkait komunikasinya dengan Christian Eriksen usai sadar dari kolaps. Begini ceritanya!

Kleinefeld menceritakan momen-momen genting saat menyelamatkan Eriksen dengan melakukan CPR di lapangan. Dia mengungkapkannya dalam wawancara bersama Repubblica.it.

“Dia bangun setelah mendapatkan kejutan pertama, tidak lebih dari 30 detik. Itu adalah momen yang mendebarkan,” kata Kleinefeld.

“Saya kemudian bertanya kepadanya: ‘Apakah Anda mendengar saya?’ dan dia menjawab: ‘Ya’. Saya tidak akan pernah melupakan hal pertama yang dia katakan setelah itu ‘ya’,” Kleinefeld melanjutkan.

Kleinefeld juga mengaku sangat senang karena Eriksen tidak mengalami kerusakan otak. Apalagi pemain milik Inter Milan itu ingat berapa usianya saat ini.

“Dia membuka matanya, menatap saya dan bicara lagi: ‘sial, saya baru 29 tahun’. Pada saat yang sama, itu sangat penting karena saya mengerti bahwa otaknya tidak rusak. Setelah itu, dia hanya berkata: ‘Saya kembali bersama kalian’,” ungkap Kleinefeld.

“Saya tidak berpikir jantung Eriksen berhenti lebih dari satu menit atau satu setengah menit. Untungnya, sengatan listrik pertama yang berlangsung sekitar 30 detik sudah cukup untuk menghidupkannya kembali. Sangat tidak biasa untuk mewujudkannya begitu cepat.” (*)

Comments are closed.