BERITAKALTIM.CO- Komentar pedas terkait Kaltim Berdaulat tidak hanya datang dari politisi Golkar dan PKB. Namu juga dikemukakan oleh politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Baharuddin Demmu.
Politisi dari Dapil Kutai Kartanegara tersebut mengkritik, dari segi penyediaan anggaran pembangunan dan perawatan jalan milik provinsi mengalami kenaikan, walau belum semua permintaan terpenuhi. Namun dari faktanya jalan untuk pertanian dinilai masih sangat minim walaupun telah memasuki tahun ke 3.
Selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dulu pernah ditargetkan saat kampanye dan ditungkan dalam visi-misi Kaltim Berdaulat. Waktu itu Isran Noor memasukkan perolehan PAD Kaltim mencapai Rp32 triliun setahun.
Menurut Baharuddin Demmu, visi memperoleh PAD Kaltim menjadi Rp32 Triliun jauh panggang dari api. Belum terlihat sama sekali bagaimana langkah-langkahnya.
“Saat ini PAD hanya berkisar Rp5 triliun, nah waktu kampanyenya pak Isran, kan bilangnya Rp32 Triliun setahun,” ungkap Baharuddin Demmu saat ditemui di ruang fraksi PAN lantai 1 gedung D. Senin (5/4/2021).
Jikapun terdapat sejumlah kendala, Demmu mengatakan harusnya pemerintah menguraikan kendala tersebut sehingga bisa dicarikan solusi terbaik.
“Kampanye itu kan harus dituangkan dalam bentuk RPJMD. Lalu RPJMD-nya dituangkan dalam bentuk Rencana Anggaran Kerja Pemerintah Daerah (RAKPD) setelah itu masuk ke APBD,” terangnya.
Anggota DPRD Kaltim Komisi II tersebut pun menyebutkan terdapat sejumlah masalah yang seharusnya diselesaikan oleh Isran-Hadi. Salah satunya yakni komunikasi dengan perwakilan Kaltim yang duduk di Senayan.
“Kalau secara keseluruhan dievaluasi, memang ini belum memenuhi target yang pernah diucapkan oleh pak Gubernur Kaltim. Nah saya kira jalan provinsi itu bisa mendapatkan Dana Alokasi Khusu (DAK), saya berharap upaya pak gubernur agar membangun komunikasi politiknya dengan kawan-kawan di Senayan, begitupun dengan ke kementrian,” bebernya.
Politisi PAN tersebut juga merasa pesimis jika semua sektor mengandalkan APBD Kalimantan Timur.
“Karena kalau dicover oleh APBD provinsi, saya kira tidak sanggup secara keseluruhan karena banyak sektor lain yang menjadi komitmen pak Gunernur,” paparnya.
Namun demikian Baharuddin Demmu sangat mengapresiasi dengan program beasiswa yang sedang dijalankan oleh Pemprov dan harus diakui.
“Kami dari legislatif sangat berterima kasih bahwa dia mampu menjalankan dengan baik,” tutupnya.
Sebelumnya kritikan terhadap kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Isran Noor – Hadi Mulyadi muncul dari Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK dan Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir. Keduanya menilai dlam tiga tahun masa kepemimpinan pasangan ini tidak menunjukkan kinerja yang bagus. #
Wartawan: Heriman
Comments are closed.