Rakor tersebut merupakan Anev yang kedua dengan periode evaluasi dari 9 sampai 15 Oktober 2020. Rakor ini diprakarsai oleh Kementerian Dalam Negeri. Selain dari Provinsi Kaltara, rakor ini juga diikuti oleh 309 daerah yang menggelar Pilkada serentak pada 2020.
Dari rakor tersebut diketahui para calon pemilih lebih cenderung menyukai pertemuan tatap muka daripada daring. “Dari Ketua Bawaslu mengkhawatirkan protokol kesehatan yang akan banyak dilanggar jika pertemuan tatap muka lebih banyak digelar,” kata Teguh pada kesempatan itu.
Untuk itu, Teguh meminta pasangan calon untuk lebih banyak menggelar pertemuan secara daring. “Ketua Bawaslu mendorong pertemuan diadakan secara daring, sesuai dengan perintah PKPU nomor 13 tahun 2020,” sebutnya.
Turut mendampingi Teguh, Sekprov Kaltara H Suriansyah, beberapa kepala OPD, dan perwakilan dari Korem 092/Maharajalila dan Polda Kaltara.(humas)
Comments are closed.