BERITAKALTIM.CO- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Borneo Menggunggat yang dari terdiri dari BEM FKIP Universitas Mulawarman, BEM FEB, KM Unmul, Garuda Mulawarman melaksanakan unjuk rasa damai di depan Kampus Universitas Mulawarman. Massa aksi menyoroti dengan adanya kedatangan Presiden RI dapat berdampak positif bagi pembangunan Kaltim.
Salah satu yang disoroti ialah saat kedatangan Presiden hampir semua jalur yang dilalui nyaris mulus bahkan disulap baik dalam satu malam, namun berbanding terbalik dengan kondisi Kaltim pada umumnya.
Namun hal itu tidak terjadi pada wilayah pinggiran Kalimantan Timur, seperti jalan poros Samarinda- Kutai Barat, Samarinda – Kutai Timur hingga Berau, infrastruktur jalannya kurang ideal untuk dilalui.
Orator aksi mengatakan selain permasalahan infrastruktur yang masih rusak namun juga permasalahan pendidikan yakni penghapusan tenaga honorer. Kebijakan tersebut layak ditinjau kembali agar tidak merugikan rakyat.
“Kebijakan penghapusan honorer terutama bagi tenaga pengajar merupakan langkah yang keliru, karena berimbas pada semua sektor,” ujar orator aksi. Rabu (22/6/2022).
Dengan adanya program P3K pun masih menjadi pekerjaan berat bagi pemerintah bahkan cendrung terjadi tumpang tindih kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah.
“Harusnya seleksi itu dari daerah bukan pemerintah pusat karena daerah yang memahami kondisi dan kebutuhan daerah. Kekhawatiran ada kekosongan guru apabila terjadi penghapusan tenaga honorer,” tutupnya. #
Wartwan: Heriman
Comments are closed.