SAMARINDA,BERITAKALTIM.com -Anggota DPRD Kaltim asal PKB Sandra Puspa Dewi mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan, diperlukan peningkatan investasi signifikan melalui sistem layanan investasi ringkas dan ramah.
Contohnya, layanan perbankan didaerah harus memberikan lebih baik dan lebih ringkas pada mereka yang ingin berinvestasi di kaltim.
“Pemerintah daerah harus berbenah dan berupaya melakukan penguatan kapasitas yang selaras kebutuhan serta mampu mengimbangi dinamika dan tuntutan investasi. Tujuannya modal yang ditanamkan dapat terjaga produktifitasnya,” kata Sandra disela-sela rapat paripurna DPRD Kaltim, belum lama ini.
Sandra menambahkan fokus pada penyusunan Raperda tentang Mekanisme Pemberian Insentif atau pemberian kemudahan bagi penanam modal dengan harapan dapat mengurangi hambatan dan diharapkan dapat menciptakan daya tarik bagi investor untuk datang dan menanamkan modalnya di Kaltim.
Data menunjukkan, sebelum Kaltara berpisah pertumbuhan ekonomi Kaltim di 2010-2014 mencapai 3,53 persen, pengangguran terbuka menurun menjadi 8,89 persen dan angka kemiskinan menurun menjadi 6 persen.
“Situasi tersebut hanya mungkin terjadi apabila investasi sebagai mesin pertubuhan ekonomi meningkat signifikan, inflasi dan jumlah penduduk terkendali, percepatan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan didukung oleh aparatur lugas dan sistem birokrasi yang ringkas serta atmosfer sosial Kaltim yang ramah investasi,” tutur Sandra.
Kemudian target pertumbuhan ekonomi yang tergambar dari investasi Provinsi Kalimantan Timur 2014 sebesar Rp 37,87 triliun, sedangkan pada 2013 hanya sebesar Rp 33, 10 triliun.
“Tugas pemerintah daerah adalah memastikan bahwa investor merasa aman untuk mendukung iklim investasi yang berkembang prospektif. Dengan tetap memperhatikan korelasi positif menaiknya investasi akan menaikkan pula penghasilan masyarakat Kaltim,” tegas Sandra. (adv/bar/dhi)
Teks foto:
