BeritaKaltim.Co

Zakiah Aini Tinggalkan Surat Wasiat Sebelum Menyerang Mabes Polri, Ini Pesannya

BERITAKALTIM.CO- Pelaku teror di Mabes Polri diketahui identitasnya bernama Zakiah Aini, 26 tahun. Dia tinggal di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, bersama kedua orangtua dan lima kakaknya. Pelaku diketahui adalah anak bungsu dari 6 bersaudara.

Seperti diketahui Zakiah Aini tewas tertembak, setelah melakukan tindakan teror di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Menurut keterangan resmi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, awal kronologi peristiwa adalah sekitar pukul 16.00 WIB Zakiah datang ke Mabes Polri dan menuju Pos Besar.

Di Pos Mabes Polri, Zakiah sempat bertanya kepada petugas yang berjaga di mana alamat kantor Pos. Setelah itu, petugas memberikan arah petunjuk kantor pos dan sesaat kemudian perempuan itu berjalan lagi.

Namun tidak beberapa lama, Zakiah sudah kembali dan langsung melakukan tindakan penyerangan menggunakan senjata api. Dia menembak petugas di dalam pos sebanyak 2 kali dan petugas di luar pos dua kali serta dua kali lagi terdengar letusannya.

“Tembakan oleh ZA sebanyak 6 kali,” kata Kapolri dalam keterangan pers, Rabu (31/3/2021). Dari serangan itu kemudian petugas berhasil melumpuhkan dengan melakukan tembakan terukur.

Identitas Zakiah Aini diketahui pernah kuliah di sebuah universitas. Namun dia drop out. Pihak keluarga maupun tetangga mengakui pribadi Zakiah Aini sangat tertutup.

Ketika dilakukan penggeledahan, Poiri menemukan dua lembar surat wasiat dari Zakiah untuk keluarganya. Dalam surat wasiat itu, Zakiah Aini meminta maaf telah mengambil keputusan yang menurutnya adalah ‘jalan rasul’.

“Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat,” demikian tulisan Zakiah pada dua lembar surat wasiat yang beredar juga di kalangan Wartawan.

Kalimat lain dalam surat Zakiah adalah meminta keluarganya untuk berhenti berhubungan dengan bank. Menurutnya, bank itu riba dan tidak diridhoi Allah.

“Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut,” katanya.

Berikut isi surat wasiat Zakiah Aini:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah

Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.

Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat.

Pesan Zakiah untuk Mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar Mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thogut.

Pesan berikutnya untuk kaka agar rumah Cibubur jaga Dede dan mama, iadah kepada Allah, dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai jaran islam, serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir A*** dan memakai hijab kak. Allah yang akan menjamin rezeki kak. Maaf ya kak, Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak…

Untuk Mba Leli agar memperingatkan Mama, jaga Mama ya Mba. Untuk Bp, jangan tinggalkan ibadah solat 5 waktu, maafin ya Mba, pe kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama, ayah, dede baik-baik.

Mama, Ayah, semua lihat di samping itu adalah tingkatkan amalan. Insya Allah dengan karunia Allah amalan jihad Zakiah akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah tertinggi dalam islam.

Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Alquran-Assunah.

Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar.

Sekali lagi maafkan Zakiah ma, ayah, kakak, Mba Leli, awi, Bpe, ka Effa, dede, Baim, Kevin, semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya

Amiinn….

Wartawan: Charle/berbagai sumber

Comments are closed.