SAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Persoalan yang selalu terjadi di daerah yang mulai berkembang adalah anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng). Salah satunya di Samarinda.
Betapa tidak, kendati telah dirazia dan dipulangkan, mereka terus kembali. Entah mengapa taring pemkot seakan hilang bila dihadapkan dengan persoalaan ini. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Ferza Agustia mengusulkan dibentuk rumah singgah sebagai salah satu bentuk solusi.
Ferza mengatakan kendati Satpol PP telah melakukan razia dan diangkut ke kantor untuk dilakukan pembinaan, hanya bisa bertahan satu hari saja. Besoknya, mereka kembali beroperasi. Dengan anggaran yang minim, Satpol PP memang kurang bertaji dilapangan.
“Dari pertemuan dengan komisi IV DPRD Samarinda beberapa waktu lalu, mereka mengaku persoalan anak jalanan, gelandangan dan pengemis merupakan masalah yang sulit diatasi, keterbatasan anggaran membuat petugas Satpol PP hanya mampu memberikan pembinaan selama satu hari saja,” kata Ferza.
Setelah satu hari berlalu mereka yang terjaring razia, khususnya bagi anak jalanan dijemput oleh pihak yang mengaku orangtua tetapi anehnya, tidak mampu menunjukkan bukti bahwa yang bersangkutan adalah anaknya.
Ditambahkan Ferza, sudah menjadi rahasia umum bahwa anak jalanan adalah bentuk ekploitasi terhadap anak oleh “mafia” yng sudah terorganisasi rapi. Sayangnya, sampai saat ini hukum belum mampu memberikan efek jera kepada mereka. Khusus di Samarinda, anjal dan pengemis malah lebih leluasa bergerak. Tidak ketatnya pengawasan dan hukuman, membuat Samarinda menjadi surga bagi anjal dan gepeng.
Dengan adanya rumah singgah anak jalanan dan pengemis nantinya dilakukan pembinaan secara intensif agar merka tidak kembali ke jalanan.
Terkait dengan anggaran kata Ferza perlu dilakukan saring anggaran antara provinsi dengan kota agar peran dari rumah singgah nantinya bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
“Untuk itu perlu diatur tentang bagaimana regulasinya, dan perlu dibuat payung hukumnya agar jangan sampai keinginan yang baik malah nantinya menjadi persoalan dikemudian hari,” kata Ferza. (adv/bar/dhi)
Teks foto : Teks foto: 16gepeng PERSOALAN KOTA: Gelandangan dan pengemis, persoalan klasik kota Samarinda yang tak bisa selesai hanya dengan razia dan pemulangan ke daerah asal.