
SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang memiliki komitmen besar untuk memajukan semua wilayah di kota ini. Bahkan ia tak ingin ada wilayah di kota ini yang disebut sebagai pinggiran. Karena itu, selama lima tahun belakangan memimpin, pembangunan tidak hanya ia fokuskan di wilayah tertentu. Tetapi merata di hampir semua kecamatan di kota ini. Termasuk wilayah Samarinda Seberang yang beberapa waktu belakangan mengalami perkembangan pesat itu. Salah satu bukti yang paling nyata adalah mengembangkan Kampung Tenun di Samarinda Seberang.
“Saya juga ingin menghilangkan citra kampung. Makanya Kampung Tenun saya ubah namanya menjadi Kelurahan Tenun. Kemudian Kampung Budaya Pampang saya ubah menjadi Kelurahan Pampang,” ujar Wali Kota Syaharie Jaang dalam kegiatan Momentum Kesatuan Gerak PKK, KB Kesehatan2015 dan Kegiatan Pelayanan Kesehatan & KB Gratis serta Peresmian Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja di Kantor Kelurahan Masjid Jalan Mas Penghulu, Samarinda Seberang, kemarin.
Wali Kota yang kemarin dihadiahi buku berjudul “mari menengok kampung seribu benang” oleh Camat Samarinda Seberang Ansarullah itu menyatakan kebanggaannya untuk kemajuan industri tenun Samarinda saat ini. Bahkan sarung Samarinda saat ini tidak hanya terkenal di level nasional. Tetapi juga ke pasar Internasional dengan harga yang tidak murah. Bahkan di salah satu pusat perbelanjaan ternama di Amerika Serikat tutur Jaang, jas dan celana bermotif sarung Samarinda dijual dengan harga USD 1.400 atau setara Rp 14 juta.
“Ini tentunya tidak terlepas dari promosi yang selama ini gencar kita lakukan. Saya bahkan di sebuah acara nasional, menghadiahkan 97 lembar sarung Samarinda buat para Wali Kota se-Indonesia. Saat itu saya kasih gratis. Tapi saya berpesan, kalau nanti ke Samarinda harus beli. Dan saat ke Samarinda mereka beli semua,” terangnya.
Untuk itu, Wali Kota berpesan agar kualitas bisa tetap dijaga. Berikut, keamanan dan ketertiban lingkungan juga harus terus dipelihara untuk bisa menjadi daya dukung kunjungan wisatawan.
“Yang jelas sarung Samarinda itu punya makna khusus yaitu sejahtera, aman, rukun, dan unggul. Jadi mari kita jaga bersama untuk kesejahteraan kita semua,” pesannya.
Wali Kota juga tak lupa berpesan kepada para generasi muda agar terus melestarikan budaya yang baik. Berikut menjauhi pergaulan yang tidak sehat.
Sementara Lurah Masjid, Hutanto menyebut pengurus PIK yang dilantik kemarin dimaksudkan untuk memberantas tiga penyakit besar remaja. Yakni HIV/AIDS, narkoba, dan pergaulan bebas.
Usai acara Wali Kota yang kemarin didampingi sejumlah pejabat seperti Kepala BKKBN Samarinda Arliansyah, Kepala Badan Kesbangpol Erham Yusuf, serta Kabag Humas dan Protokol Masrullah itu sempat meninjau beberapa lokasi. Mulai dari Kantor Camat Samarinda Seberang, SDN 009 di Jalan Bung Tomo, drainase sepanjang Jalan Awang Long, serta Taman Bhayangkara yang dipastikan sudah bisa dinikmati masyarakat akhir tahun ini. #hms6
Comments are closed.